Gaya HidupHeadline

Jangan Kebanyakan ‘Micin’, Bikin Otak Bodoh! Ini Faktanya

MATA INDONESIA, JAKARTA – “Makanya, jangan kebanyakan makan micin tong, ntar beg*.” “Dasar generasi micin, pantes sumbu pendek pemikirannya.”

Dua kalimat tersebut membuktikan bahwa penyedap rasa atau micin selalu dianggap sinis sebagian orang beberapa waktu lalu. Coba bayangkan, apa jadinya jika micin bisa ngomong, dia bakal menggugat ke pengadilan karena pencemaran nama baik.

Selain selalu dikonotasikan negatif dengan nada sinis dan satire, belum ada standar yang mengklaim bahwa micin bisa seburuk dan senista itu. Lalu, sebenarnya apakah micin bisa bikin bodoh?

Nah, ini yang pertanyaan penting buat kamu. Sulit dibantah, bahwa makanan lokal di Indonesia memakai micin sebagai penyedap rasa utama, misal baso, mie ayam, gorengan, makanan gurih lainnya.

Micin, mecin, atau MSG (monosodium glutamat) merupakan garam yang molekul penyusunnya berupa sodium/natrium (Na) dan glutamat. Glutamat sendiri adalah asam amino non esensial bagi tubuh kita.

Karena di dalam tubuh manusia terdapat asam amino sendiri, misalnya Air Susu Ibu (ASI). Ia berperan dalam membangun metabolisme otak dan tubuh.

MSG terbuat dari tebu ekstra lobak, singkong, dan gandum. Makan yang mengandung glutamat adalah keju, tomat, jamur, daging, dan kecap. Apakah kamu pernah jenis makanan tersebut? Pasti pernah kan.

Menurut WHO, batas maksimal konsumsi MSG sebesar 6 gram perhari. Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan MSG 5 gram perhari.

Sementara, rata-rata orang Indonesia makan micin sebesar 0,65 gram. Artinya jauh dari ambang maksimal. Tahukah kamu, pada tahun 2013, ada wacana rumah sakit akan menggunakan MSG sebagai pengganti rasa garam.

Alasannya karena MSG-nya lebih sedikit dan lebih aman dikonsumsi bagi penyandang hipertensi. Namun, bila dikonsumsi berlebihan, banyak efek samping yang bisa menganggu kesehatan kamu.

Asalkan bisa jaga pola makan, micin enggak akan bikin kamu kegemukan dan bodoh seperti yang dikatakan banyak orang. Sepakat khan sekarang?

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close