News

Jokowi akan Panggil Dubes Myanmar, Jika Pemerintahannya Tidak Indahkan Saran Menlu Retno

Hal itu akan dilakukan Jokowi jika nantinya saran yang diberikan Indonesia melalui Menlu Retno Marsudi tidak didengar pemerintah Myanmar.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, mengatakan pernyataan tersebut dikatakan Presiden saat bertemu dirinya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/9).

“Kalau sampai misi Bu Retno ini tidak didengar, atau belum ada hasilnya, bahkan semakin parah, maka Presiden akan mengundang Dubes Myanmar,” kata Said Aqil.

Selain itu, dia menambahkan, Menlu Retno yang telah bertolak ke Myanmar akan berkunjung juga ke Bangladesh. Indonesia akan meminta perbatasan Bangladesh dibuka lebar-lebar untuk para pengungsi.

Sebelumnya, Menlu Retno telah bertolak ke Myanmar atas instruksi dari Jokowi. Hal itu dilakuman untuk mendesak otoritas keamanan Myanmar segera menghentikan segala bentuk kekerasan yang terjadi di Rakhine State dan memberi perlindungan kepada seluruh masyarakat, termasuk masyarakat Muslim.

Bahkan, Retno mengatakan hal itu saat bertemu National Security Adviser Myanmar Aung San Suu Kyi dan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Jenderal Senior U Min Aung Hlaing.

Dalam pertemuannya, Menlu memberikan lima saran penting kepada Suu Kyi. Pertama, Myanmar harus sesegera mungkin mengembalikan stabilitas dan keamanan.

Kedua, agar semua pihak di Myanmar menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Ketiga, Indonesia meminta Myanmar memberi perlindungan kepada semua warga di Rakhine State tanpa memandang suku dan agama.

Keempat, agar Myanmar membuka akses seluas mungkin untuk bantuan keamanan. Terakhir, adalah pentingnya agar rekomendasi laporan Komisi Penasehat untuk Rakhine State yanh dipimpin Kofi Annan dapat segera diimplementasikan. (FC)

Related Articles

Check Also

Close
Close