Viral
Jokowi: Jangan Gunakan Isu SARA dan Fitnah di Pemilu

MATAINDONESIA.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa kegiatan dukung-mendukung dalam Pemilu harus dilakukan dalam konteks yang sehat dan fair. Dengan demikian, masyarakat bisa menjadi semakin dewasa dan matang dalam berpolitik.
“Kemudian juga masyarakat bisa menguji ide, menguji gagasan, menguji program yang disampaikan atau yang telah dilaksanakan,” kata Presiden di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin 17 September 2018.
Penyampaian ide, gagasan, dan program tersebut menurut Presiden penting untuk dilakukan agar demokrasi di Tanah Air semakin dewasa dan matang.
“Saya kira Pemilu ini adalah kontestasi gagasan, kontestasi hasil kerja, kontestasi prestasi, kontestasi rekam jejak,” kata dia.
Hal ini akan membantu masyarakat dalam menguji ide, gagasan dan program yang disampaikan oleh para Paslon atau apa saja yang telah dilaksanakan. Melakukan literasi bahwa Pemilu adalah kontestasi gagasan, hasil kerja, prestasi dan rekam jejak sehingga semua pihak diharapkan tidak menggunakan isu sensitif seperti SARA ataupun dengan cara-cara fitnah.
Oleh karena itu, Presiden mengimbau kepada semua pihak agar dalam Pemilihan Umum maupun Pemilihan Presiden 2019, tidak memakai isu sensitif seperti SARA ataupun dengan cara-cara fitnah.
“Saya kira (penggunaan isu SARA dan fitnah) tidak mendewasakan, tidak mematangkan demokrasi kita,” ujar Presiden.