News
Jokowi Resmikan Pabrik Pupuk Terbesar di Asia Tenggara

MATAINDONESIA.ID – Presiden Joko Widodo hari ini meresmikan pabrik pupuk terbesar di Asia Tenggara, pabrik Kaltim V. Pembangunan pabrik ini menelan dana sekitar USD 576 juta atau setara Rp 7,9 triliun (kurs Rp 13.500 per dollar AS).
Pabrik Kaltim-5 merupakan realisasi dari Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2010 tentang Program Revitalisasi Industri Pupuk.
Pabrik pupuk ini dilengkapi dengan teknologi KBR Purifier untuk proses pembuatan amoniak dan Toyo Aces 21 untuk proses pembuatan urea.
Dengan teknologi itu, Pabrik Kaltim-5 akan lebih efisien dan hemat energi. Kapasitas produksi Pabrik 5 lebih besar dibanding kapasitas produksi pabrik pupuk lain yang dimiliki Pupuk Kaltim. Kapasitas pabrik mencapai 2.500 MTPD untuk amoniak dan 3.500 MTPD. Sebenarnya, sejak Januari 2015, Pabrik 5 sudah mulai memproduksi amoniak dan urea.
“Pabrik ini akan memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional,” kata Dirut PT Kalimantan Timur (PKT) Aas Asikin Idat di Bontang, Kalimantan Timur, seperti dilansir Antara, Kamis (19/11).
Pabrik tersebut, berkapasitas produksi mencapai 825.000 ton amoniak dan 1,5 juta ton urea per tahun. Produksi pabrik ini menambah kapasitas produksi PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menjadi 2,74 juta ton amoniak dan 3,43 juta ton urea.
Pabrik baru itu dapat menyerap tenaga kerja baru untuk operasional sebanyak 250 orang dan selama pembangunan mempekerjakan sekitar 6.000 orang.
Proyek pembangunan Pabrik 5 melibatkan Bontang dan dari berbagai daerah di Indonesia Selain meresmikan Pabrik Pabrik Kaltim-5 Pupuk Kaltim, Presiden juga akan meresmikan beroperasinya Pabrik Asam Fosfat II. Pabrik tersebut milik PT Petrokimia Gresik (Petrogres) yang berada di bawah naungan PT Pupuk Indonesia (Persero). Nilai proyeknya sebesar 203 juta dollar AS.
PKT dan Petrogres merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), di samping tujuh BUMN lainnya yang tergabung dalam induk perusahaan pupuk itu.
Hadir pada peresmian pabrik pupuk terbesar itu antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil. (WO)