
MATA INDONESIA, BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku dirinya bangga dapat berkumpul dan bertemu dengan para pendidik anak-anak bangsa, pada Sabtu 1 Desember 2018 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat itu ia menghadiri puncak peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2018 dan HUT ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Kepala Negara juga mengucapkan terima kasih kepada para guru Indonesia dan PGRI telah menjaga moral anak-anak bangsa dengan mengajarkan budi pekerti dan membuka cakrawala pengetahuan.
“Saya bangga berdiri di sini menghormati profesi yang sangat mulia, para pendidik anak-anak bangsa. Saya bangga berdiri di sini merayakan ulang tahun organisasi besar guru PGRI. Selamat Hari Guru Nasional. Selamat Hari Ulang Tahun ke-73 PGRI. Dirgahayu PGRI,” ucapnya.
Pada kesempatan itu dirinya menyampaikan bahwa pemerintah pada tahun 2019 akan fokus dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, kualitas sumber daya manusia Indonesia harus ditingkatkan untuk dapat bersaing dengan negara lain.
Menurut dia, kualitas SDM di semua jenis profesi, usia dini dan remaja harus mampu menghadapi dan memanfaatkan peluang dalam dunia dan perkembangan teknologi yang begitu cepat berubah saat ini.
Saat pembangunan SDM ini menjadi fokus utama pemerintah, tambah Jokowi, maka peran guru sangat dinanti dan akan menjadi krusial. Guru sebagai ujung tombak pembangunan SDM juga harus meningkatkan profesionalisme sekaligus menjadi agen-agen transformasi penguatan SDM kita.
“Sebagaimana topik acara hari ini, guru dituntut untuk meningkatkan profesionalisme untuk menuju pendidikan abad 21,” kata Presiden.
Presiden pun mengingatkan, di tengah dunia yang berkembang dengan cepat lewat perkembangan teknologinya, para guru diharapkan dapat mengambil peran yang lebih dari sekadar mengajar. Guru harus mengelola belajar siswa.
Guru juga dituntut lebih fleksibel, kreatif, menarik, dan lebih menyenangkan bagi para siswa. “Kita sering terkaget-kaget anak-anak muda kita mampu belajar secara mandiri. Mereka bisa tahu jauh lebih banyak melalui bantuan teknologi,” ucapnya.
Meski demikian, hingga kapanpun guru tidak akan pernah tergantikan sebagai sosok yang menanamkan nilai-nilai moral bagi para penerus bangsa. Di tengah tantangan zaman, guru akan tetap menjadi seorang guru.
“Guru tidak bisa digantikan oleh mesin secanggih apapun. Guru adalah profesi mulia yang membentuk karakter-karakter anak bangsa dengan budi pekerti, toleransi, dan nilai-nilai kebaikan. Guru lah yang menumbuhkan empati sosial, membangun imajinasi dan kreativitas, serta mengokohkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa kita Indonesia,” kata Presiden.