News
Kapolri: Isu Serangan Terhadap Ulama Sebagian Besar Hoaks, Ada yang Sengaja Menaikkan

Jakarta (MI) – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus menangani kasus penyerangan terhadap ulama di Indonesia. Menurutnya dari 47 kasus yang dilaporkan hanya lima kasus yang bukan merupakan rekayasa.
“Sekarang yang sedang aktif kita tangani adalah isu penyerangan terhadap ulama ini ada 47 kasus. Kejadian yang terjadi itu ada 5 kasus. Ini kemudian ada sejumlah kasus itu tidak terjadi pidananya tapi rekayasa yang bersangkutan,” kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2018).
“Menyatakan melapor kepada polisi dianiaya dibacok disobek dan lain-lain tapi setelah dilakukan rekonstruksi ditemukan kejanggalan dan kemudian mengakui tidak terjadi kejadian itu,” sambungnya.
Tito menjelaskan banyak warga yang sengaja membuat isu hoaks di media untuk mencari perhatian dan juga bermotif ekonomi. Bahkan ada beberapa kasus yang korbannya bukan ulama tetapi dalam berita di media sosial disebut ulama.
“Motifnya rata-rata meminta perhatian karena masalah ekonomi. Nah kemudian ada sejumlah kasus yang korban bukan ulama tapi di medsos diangkat seolah-olah itu adalah ulama,” ungkapnya.
Tito menyerahkan penanganan penyebaran isu ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Sebab, dia melihat ada kesistematisan antar berita hoaks di media sosial yang memuat berita penyerangan terhadap ulama. Dia menduga ada yang sengaja menaikkan isu tersebut.
“Dengan sistem yang kita miliki, kemampuan investigasi yang kita miliki kita bisa melacak asal mula penyebarnya, siapa yang menyebarkan siapa yang menyambungkan dan lain-lain sehingga kita bisa melihat ada hubungan di udara sehingga isu penyerangan ulama ini menjadi isu opini di publik bahwa penyerangan ulama terjadi secara sistematis dengan sangat masif,” ujarnya. (AVR)