News
Kembangkan Riset dan Teknologi, Indonesia Capai Kesepakatan dengan Belarus

MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia masih terus gencar memperkuat hubungan internasional dengan banyak negara lain. Kali ini, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir melakukan kunjungan ke Belarus untuk menjajal kerja sama pengembangan riset, teknologi dan inovasi kedua negara.
Dalam kunjungan yang berlangsung pada 13-14 November 2018 tersebut, Kemenristekdikti RI menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pendidikan Belarus. Hal itu juga menandakan baiknya hubungan RI dengan Belarus selama 25 tahun ini.
Dalam rilis resmi KBRI Moscow, Kemenristekdikti dan State Committee on Science and Technology Belarus menyepakati rencana aksi bidang iptek dan inovasi tahun 2019-2020.
Kerja sama itu terdiri atas sejumlah hal, yakni pengembangan kontak antara perguruan tinggi, pertukaran informasi berbagai program dikti, perancangan program kurikulum, riset bidang dikti, pelaksanaan dialog, seminar, dan dan konferensi bersama, serta program mobilitas pengajar dan pelajar.
Kerja sama juga mencakup bidang perekayasa (engineering), pertanian, dan teknologi informasi.
Nasir dalam pidatonya menyebut RI dan Belarus memiliki minat yang sama untuk menyiapkan generasi milenial yang menguasai iptek dan inovasi di tengah tantangan global.
Sementara Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, mengatakan kerja sama antara Indonesia dan Belarus adalah sebuah peluang pengembangan riset dan teknologi yang lebih canggih.
Wahid menilai, negara pecahan Uni Soviet itu itu saat ini termasuk yang cukup maju dalam iptek dan diakui oleh dunia.
“Belarus mengembangkan teknologi pertanian, energi, informasi, kesehatan, sosial dan humaniora, serta pertahanan. National Academy of Sciences of Belarus memiliki minat besar bekerja sama dengan lembaga-lembaga iptek Indonesia, termasuk LIPI yang sudah terjalin sejak 2012,” kata Wahid. (Ryan)