MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemulihan (recovery) Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat dibutuhkan pasca tsunami Selat Sunda. Kementerian Pariwisata bersama instansi terkait pun mengaku siap bersinergi menyiapkan rencana aksi recovery di wilayah terdampak.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti mengatakan, rencana aksi ini akan dibahas dalam Rakor Strategi Pemulihan Sektor Pariwisata pasca tsunami Selat Sunda pada Jumat 11 Januari 2019 mendatang.
“Rakor ini akan berlangsung selama tiga bulan ke depan yakni 11 Januari hingga 12 April 2019 dan dilanjutkan dengan program normalisasi selama sembilan bulan yakni 12 April hingga 31 Desember 2019,” kata Guntur di Jakarta, Kamis 10 Januari 2019.
Kata dia, aksi pemulihan akan difokuskan pada pemulihan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan pariwisata. Termasuk strategi promosi destinasi wisata yang tidak terdampak dan pemulihan destinasi wisata yang terdampak.
Dalam mewujudkan aksi pemulihan tersebut, kata Guntur, pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan pinjaman di sejumlah Bank. “Menteri Pariwisata Arief Yahya telah mengusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak terkait untuk memberikan relaksasi keuangan termasuk cicilan bank,” ujar Guntur.
