HeadlineKisah

Kisah Serial Tintin dan Bandara Pertama di Indonesia yang Pernah Berjaya

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tak banyak orang tahu perjalanan sejarah mengenai penerbangan di Indonesia. Padahal, dulu sebelum adanya bandar udara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) sekarang ini, telah berdiri sebuah bandara yang bernama Bandar Udara Kemayoran.

Bandara ini merupakan bandar udara pertama di Indonesia yang dibuka untuk penerbangan internasional dan resmi dibuka untuk penerbangan umum pada 8 Juli 1940. Tercatat pesawat pertama yang mendarat jenis DC-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia Belanda, Koningkelije Nederlands Indische Luchtvaart Maatschapij (KNILM) yang diterbangkan dari Lapangan Terbang Tjililitan.

Jika kita ke kawasan Kemayoran saat ini, memang tak terlihat bahwa kawasan tersebut adalah bekas bandar udara internasional, tak banyak lagi yang tersisa. Mungkin hanya bekas bangunan ATC 9 (Air Traffic Control) yang masih bisa dilihat sampai sekarang. 

Padahal dulunya, bandara ini cukup terkenal di Asia Tenggara. Bahkan saat hadirnya pesawat berbadan lebar generasi awal seperti Boeing 747 dan Airbus A-300, bandara ini pernah didarati pesawat terbang komersial paling cepat di dunia, yakni Concorde. 

Namun, tahukah kamu, bandara yang beralamat di Jl. Angkasa No.16, RW.10, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta pusat memiliki kisah menarik. Bandar Udara Kemayoran pernah menjadi salah satu setting latar komik Tintin yang terkenal dari Belgia yakni penerbangan 714 ke Sydney, dengan menampilkan pemandu lalu lintas (tower) Kemayoran. Gambar yang ditampilkan pun benar-benar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Keterlibatan Bandar Udara Kemayoran pada serial petualangan Tintin bermula di era 60-an. Dimana, setiap penerbangan dari benua Eropa ke Australia pasti akan singgah di bandara ini untuk melakukan penurunan penumpang ataupun untuk pengisian bahan bakar. Pada masa itu, bandar udara Changi belum ada, sehingga posisi bandara Kemajoran ini menjadi strategis dan penting.

Saat itu, penerbangan yang dilayani Bandar Udara Kemayoran adalah penerbangan militer dan komersial Internasional. Hingga pada tahun 1960 pengelolaan Kemayoran diserahkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi nama Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran. 

Nah, karena bandara kemayoran semakin padat dengan aktivitas penerbangan militer sekitar tahun 1970-an, pemerintah untuk sementara waktu memindahkan penerbangan internasional ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma pada 10 Januari 1974.

Pertengahan 1970-an, Bandar Udara Kemayoran dianggap sangat dekat dengan penerbangan militer dan membahayakan sehingga pada 31 Maret 1985, Bandar Udara Internasional Kemayoran akhirnya resmi berhenti beroperasi.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close