News

KLHK Ungkap Matinya Paus Sperma di Wakatobi

MATA INDONESIA, PALEMBANG-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turun langsung melakukan penelitian atas matinya seekor paus sperma di Pulau wakatobi, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan laporan matinya paus tersebut karena menelan sampah.

“Laporan tim balai sudah kita terima. Saya minta agar diteliti oleh akademisi perikanan dan kelautan. Ada enam kilogram sampah dalam perut paus,” ujar Menteri LHK, Siti Nurbaya saat meninjau hutan kota Punti Kayu Palembang, Rabu 21 November 2018.

Jumlah sampah itu sendiri dinilai cukup signifikan. Oleh sebeb itu dirinya minta agar penelitian dilakukan dengan serius oleh peneliti untuk mengetahui secara pasti penyebab utama matinya paus itu.

“Secara teori memang paus makan ubur-ubur. Karena sampah bening mungkin ya dikira ubur-ubur dan dimakan juga, inilah yang harus diteliti,” katanya.

Presiden sudah perintahkan KLHK agar lakukan penanganan sampah yang ada di laut. Sampah itu berasal dari darat 80 persen, itulah kenapa disebut sampah laut bukan sampah di laut dan ini selalu ditangani dari hulu-hilir.

Penanganan itu, salah satunya dilakukan mulai dari sungai. Seperti di Palembang yang termasuk dari 26 kota di Indonesia yang menjadi prioritas kebersihan untuk sampah sungai dan pantai.

Bahkan Siti menilai Pemkot Palembang sebagai salah satu kota yang rajin dan rutin menjaga lingkungan sekitar, serta kebersihan sungai.

“Kita sudah teliti 18 kota dan saya sudah minta Dirjen untuk cek kondisi sungainya dan hasilnya bagus, dipastikan tahun 2025 sudah bisa ditangani permasalahan soal sampah baik di sungai dan di laut,” katanya.

Sebelumnya, penemuan bangkai paus sperma itu berawal saat Taman Nasional Wakatobi SPTN menerima laporan dari anggota staf WWF SESS tentang adanya bangkai paus yang terdampar di perairan Pulau Kapota, Resort Wangi-Wangi.
Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close