News
Korban Tewas Gempa Sulteng 1.944 Jiwa, Pencarian Dihentikan 11 Oktober 2018

MATA INDONESIA, SULTENG – Memasuki hari kesebelas pasca gempa dan tsunami yang memporakporandakan Sulawesi Tengah (Sulteng), terutama Palu dan Donggala, korban tewas telah mencapai angka 1.944 jiwa.
Dalam keterangan resmi pada Minggu 7 Oktober 2018, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, dari seluruh korban tewas yang ditemukan, 885 jasad telah dimakamkan secara massal.
Adapun korban hilang tercatat berjumlah 683 jiwa, korban tertimbun sebanyak 152 orang dan luka-luka sebanyak 2.549 jiwa yang telah mendapatkan penanganan medis.
Lalu, bangunan yang mengalami kerusakan berjumlah 65.733 unit dan warga yang berada di pengungsian sebanyak 74.444 jiwa, tersebar di lebih 100 titik.
Data ini kemungkinan masih terus bertambah. Mengingat masih ada beberapa kawasan atau daerah yang belum sepenuhnya terjangkau dan belum terdata secara detail.
Pencarian korban rencananya akan dihentikan tepat 14 hari setelah gempa dan tsunami terjadi, tepatnya pada tanggal 11 Oktober 2018, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Jika korban tidak dapat ditemukan sampai batas waktu akhir evakuasi yang ditentukan, maka pemerintah secara resmi menetapkannya sebagai orang hilang.
Tapi, meski dihentikan secara resmi pada 11 Oktober 2018 nanti, proses pencarian korban masih berlanjut. Hanya saja menurut Sutopo, pemcarian dilakukan secara terbatas, baik alat maupun personel.
“Kenapa kita hentikan? Karena kalau sudah 14 hari atau lebih, korban sudah meninggal, kalaupun ditemukan kondisinya sudah tak utuh,” ujar Sutopo di Jakarta. (Awan)