MATA INDONESIA, JAKARTA – Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) dan Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ) menganggap hoax 7 kontainer yang sudah dicoblos di Tanjung Priok dinilai melebihi hoax yang pernah disebarkan oleh Ratna Sarumpaet. Atas dasar itu, mereka melaporkan kasus itu ke Bareskrim Polri, Jumat 4 Januari 2019.
Ketua FUIB Rahmat Imran mengungkapkan bahwa objek terlapor dalam kasus ini adalah pemilik akun twitter @AndiArief_. Sebagai barang bukti, kata Rahmat, mereka membawa dokumen tangkapan layar postingan tweet politisi Demokrat tersebut.
“Ini bukan main-main. Isu hoax ini lebih besar dari isu hoax yang pernah dilakukan Ratna Sarumpaet. Karena ini menyangkut soal Pilpres 2019,” kata Rahmat.
Pihaknya optimistis pelaku dapat dijerat hukum lantaran Komisi Pemilihan Umum sampai saat ini belum mencetak surat suara. Akibat penyebaran hoax itu, rakyat Indonesia menjadi resah.
Demi pelaksanaan Pilpres 2019 berjalan damai, FUIB dan GPJ meminta Bareskrim Polri segera menuntaskan kasus ini. “Sebab sudah membuat gaduh kalangan bawah hingga elit politik.
Pelaku diduga menyebarkan informasi yang merugikan dan justru dan akan membuat chaos kalangan bawah maupun tingkat elit,” kata dia. (Nur Cholis)
