News
Mahfud MD: Soal Tsunami, Itu Bukan Azab Tapi…

MATA INDONESIA, JAKARTA-Banyak yang beranggapan bencana tsunami yang terjadi di Selat Sunda itu dikarenakan sebagai azab Allah karena masyarakat banyak dosa. Namun, berbeda dengan Mahfud MD yang menilai bencana tsunami merupakan sunnatullah atau hukum alam yang bisa menimpa sipa saja.
“‘Innaa lillaah wa innaa ilaihi raji’un’, kita berduka atas musibah tsunami di Anyer. Kepada semua korban, tanpa membedakan asal usulnya, kita doakan semoga mendapat tempat yang baik di sisi-Nya. Tsunami adalah sunnatullah berkerjanya alam yang bisa menimpa siapa saja,” tulis Mahfud MD melalui akun Twitternya @mohmahfudmd, Senin 24 Desember 2018.
Menurut Mahfud, tidak tepat jika tsunami dinilai sebagai azab karena banyaknya dosa. Hal ini karena banyak komunitas yang bukan orang jahat juga menjadi korban tsunami.
“Jangan buru-buru bilang, bencana alam seperti tsunami itu adzab Allah karena kita banyak dosa. Selain itu kesimpulan seperti itu menafikan sifat kasih sayang Allah. Tsunami adalah sunnatullah berkerjanya alam,” katanya.
Mahfud menyampaikan hal tersebut merujuk pada bencana gempa bumi di Palu dan NTB beberapa waktu. Bencana Palu dan NTB saat itu dikontroversikan secara politik oleh beberapa pihak. Ada yang sebut azab dan ada juga yang menyebutnya sebagai ujian.
“Saya sampaikan itu karena yang dulu (seperti bencana Palu, NTB) dikontroversikan secara politik. Padahal korbannya bercampur-campur aliran politiknya dan banyak orang baiknya. Allah maha pengasih, tak mungkin mengadzab dengan membabi buta. Itu sunnatullah,” katanya.