
MATA INDONESIA, MAMASA – Masyarakat Mamasa kembali dikejutkan gempa berkekuatan 4.7 Skala Richter (SR), Minggu malam, 18 November 2018. Gempa yang terjadi pada pukul 19.22 WITA membuat orang-orang di pengungsian panik.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa yang berlangsung 10 detik itu berada pada kedalaman 10 km, pada jarak 15 km Tenggara Mamasa- Sulbar.
Akibatnya, warga kepanikan khususnya yang masih bertahan di lokasi pengungsian. Mereka berhamburan keluar tenda untuk menyelamatkan diri.
“Terasa sekali getarannya, entah sampai kapan harus seperti ini, kami sudah capek tinggal di tenda pengungsian ” kata salah seorang pengungsi, Frendy.
Tidak hanya di Mamasa, getaran cukup kuat akibat gempa juga dirasakan warga Polewali, Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.
Diberitakan sebelumnya warga masih terus bertahan di posko pengungsian akibat rentetan gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Pengungsi sudah mulai kekurangan logistik.
“Kendala yang kami hadapi sekarang ini, karena logistik semakin kurang,” ujar Camat Sumarorong, Armianto.
Hari ini tercatat sudah 3 gempayang mengguncang Mamasa. Gempa pertama terjadi pada pukul 04.00 WIB dengan magnitudo 2.1 SR, dan gempa kedua terjadi pada pukul 10.05 WIB dengan magnitudo 3.3 SR.
Menurut salah satu relawan, ada sekitar 3310 pengungsi di Kecamatan Sumarorong, Mamasa, Sulbar. “Untuk hasil pendataan yang kami lakukan, pengungsi terakhir berjumlah 3310 jiwa. Angka ini alami penurunan dari data sebelumnya yang mencapai 3665 jiwa,” kata salah seorang relawan Yoseph. (Puji Christianto)