HeadlineKisah

Marlene Dietrich, Simbol Kebebasan Rakyat Jerman

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berbicara nama Marlene Dietrich, pasti tak lepas dari kiprahnya sebagai artis terkenal Amerika-Jerman. Pemilik asli Maria Magdalene Dietrich ini dipuji sebagai salah satu bintang wanita terbesar di bioskop Hollywood klasik.

Ia pun dikenal sebagai feminis penentang Nazi. Dia menentang Nazisme, dan ketika Hitler mulai menangkap orang-orang Yahudi, dia membantu banyak temannya melarikan diri.

Gambar terkait

Wanita kelahiran Berlin pada tahun 1901 ini tumbuh dengan keyakinan politik yang kuat. Setiap wawancara, Dietrich mengaku sempat ditawari agen Nazi untuk membintangi film. Namun dia menolak tawaran tersebut.

Pada 1939, Dietrich menjadi warga negara Amerika dan melepaskan kewarganegaraannya di Jerman. Filmnya pun dilarang di Jerman.

Desember 1941, Amerika memasuki Perang Dunia II, dan ia berperan menjadi salah satu selebriti pertama yang menjual obligasi perang, sekuritas utang yang membantu membiayai operasi militer.

Dietrich pun menjadi simbol kebebasan Jerman. Dia membuat siaran anti-Nazi di Jerman, dan dalam tiga tahun, dia menjamu setengah juta tentara sekutu serta tahanan perang di Afrika Utara dan Eropa Barat.

Ia juga dikenal sebagai penghibur kelas tinggi di AS dan juga dikenal karena memberi bantuan rumah bagi orang-orang Jerman dan Perancis yang dalam masa pengasingan di AS. Bahkan turut memberikan dukungan finansial dan advokasi untuk kewarganegaraan AS.

Atas perbuatannya tersebut, Dietrich mendapat penghormatan karena karyanya dalam memperbaiki moral di garis depan selama perang. Penghargaan tersebut termasuk Medali Kebebasan AS dan Legion d’Honneur Perancis.

Dia juga mendapat penghargaan oleh pemerintah Belgia sebagai Knight of the Order of Leopold. Dietrich meninggal di Paris pada tanggal 6 Mei 1992, berusia 90 tahun. Tubuhnya, ditutup dengan bendera Amerika Serikat, dikirim ke Berlin dimana dia dimakamkan di pemakaman kota Berlin-Schöneberg.

Lebih dari 1.500 pelayat menghadiri pemakamannya – termasuk duta besar dari AS, Inggris, Rusia dan Prancis. Seperti harapan Dietrich yang ingin dimakamkan didekat makam ibunya setelah Tembok Berlin runtuh yang menyatukan Jerman Timur dan Barat.

Untuk mengenang jasanya, pada tahun 1999 American Film Institute menamai Dietrich sebagai bintang wanita kesembilan terbesar di Hollywood klasik.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close