
MATA INDONESIA, CIBINONG – Tugas seorang kiai atau ulama dinilai calon wakil presiden KH Ma’ruf Amin sangat berat. Hal ini disebabkan para ulama harus mengajak dan menuntun umat keluar dari kegelapan (jahiliyah).
Cawapres nomor urut 01 ini pun menambahkan bahwa tugas tersebut wajib dilakukan para ulama, sebagai cara untuk meneruskan apa yang telah dilakukan para rasul yang juga mengeluarkan umat dari jahiliyah.
“Tugas kiai itu berat, harus mengajak, menuntun manusia keluar dari jahiliyah seperti apa yang diemban para rasul,” kata Ma’ruf saat acara Haul Tuan Syeikh Abdul Qodir Jaelani di Pondok Pesantren Roudhoh Al-Hikam, Cibinong, Bogor, Sabtu 5 Januari 2019 malam.
Ma’ruf pun menceritakan bahwa jahiliyah akan terus datang dan mengganggu umat di seluruh dunia ini. Contoh saja ketika jahiliyah datang, Allah mengutus Nabi Nuh AS, jahiliyah datang lagi, Allah mengutus Nabi Ibrahim.
“Kemudian saat jahiliya datang lagi, Allah mengirimkan Nabi Isa AS, datang lagi diutus Nabi Muhammad SAW,” ujar dia.
Saat jahiliyah datang setelah Nabi Muhammad dan tidak ada lagi nabi, maka sebagai penerus nabi adalah para ulama. Lalu bagaimana cara mengantisipasi jika para ulama wafat?
Ma’ruf menjawab,”Maka didirikanlah banyak pesantren di mana-mana, untuk mempersiapkan generasi penerus ulama sehingga bangsa tidak kehabisan ulama.”
Untuk itu, dirinya mengimbau umat Islam mengirimkan satu anaknya yang pintar ke pesantren. Hal ini agar bisa menjadi kiai atau ulama penerus rasul. “Kirimkan anak ke pesantren supaya ada regenerasi ulama. Karena kata rasul, kalau tidak tersisa orang alim, maka orang akan mengangkat pemimpin yang jahil,” katanya.