News
Menkeu: 2018 Ekonomi Global Membaik, Positif Bagi Indonesia

Jakarta (MI) – Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan bahwa kondisi perekonomian global pada 2018 akan lebih baik. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi global akan meningkat di atas 3 persen, lebih tinggi dari 2017, meskipun tidak setinggi sebelum krisis global 2007-2008 yang mencapai di atas 5 persen.
”Ekonomi dunia kalau sekarang tumbuh di atas 3 persen itu sudah cukup bagus sesudah terjadinya krisis global,” kata Sri Mulyani, di Jakarta, Rabu (29/11/2017). Dia juga mengatakan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi akan mendorong perdagangan global. Prediksinya, volume perdagangan global meningkat dari 2,2 menjadi 4 persen.
Kondisi tersebut berdampak positif bagi Indonesia sebagai negara yang mengandalkan ekspor. “Ini menggambarkan bahwa kita sebagai negara ekonomi yang cukup mengandalkan mesin pertumbuhan ekonomi ekspor, akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pertumbuhan didorong dari mesin pertumbuhan ekspor ini, pertama terlihat pada 2017,” jelasnya.
Sri Mulyani juga menambahkan, terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai karena dapat menahan laju pertumbuhan global, diantaranya adalah masalah politik, keamanan, dan sosial. Dia menegaskan bahwa jika pada ketiga hal tersebut terdapat gejolak, maka akan menimbulkan reaksi pada perekonomian global.
“Kalau kita lihat tantangan pertumbuhan ekonomi dunia yang tampaknya sudah cukup baik, namun kita antisipasi head wind atau angin yang berasal dari depan yang akan berpotensi menahan lajunya penerbangan ekonomi dunia ini,” ujar dia.
Menkeu juga menjelaskan, tantangan perekonomian global berikutnya adalah kebijakan moneter negara maju, untuk menolong ekonomi negaranya pulih. Salah satu contohnya adalah pengurangan jumlah uang beredar dan kenaikan tingkat suku bunga yang dilakukan Amerika Serikat.
Tantangan lain adalah kerusakan lingkungan, bencana alam, serta teknologi. ”Ini kesempatan yang apabila kita enggak disikapi akan bisa jadi tantangan terhadap pemulihan ekonomi dunia,” tutup Sri Mulyani.(WR/AVR)