HeadlineNews

Menkeu: Utang RI Sesuai Desain APBN yang Disetujui DPR

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kubu Prabowo-Sandiaga sepertinya tak lelah menggoreng isu utang pemerintah yang kini dikisaran Rp 4.418,3 triliun. Bahkan ada yang menuding pemerintah ugal-ugalan meminjam uang untuk kebutuhan infrastruktur dan pembangunan di Indonesia.

Menjawab hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa total utang pemerintah terus bertambah sudah sesuai dengan desain APBN. Penyesuaian itu bahkan sudah dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Kan kalau kita lihat instrumen utang dari sisi APBN, pertama dari mekanisme perundangan dibahas secara sangat luas di DPR. Jadi di sana tidak ditentukan sendiri,” kata Sri Mulyani di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Rabu 23 Januari 2019.

Diakui Sri Mulyani, pemerintah bersama DPR membahas alokasi pendapatan dan belanja negara, yang pada akhirnya desain APBN masih dalam defisit. Sehingga kalau setiap tahun ada pertambahan utang itu adalah hasil dari keseluruhan desain policy fiskal bersama.

“Jadi tidak ada yang dilanggar, terus ditanya apakah ini stretegi yang tepat? Kan sudah dibahas,” ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, total utang pemerintah per tahun 2018 tercatat sebesar Rp 4.418,3 triliun atau rasionya 29,98 persen dari total PDB yang berdasarkan data sementara sebesar Rp 14.735,85 triliun.

Utang pemerintah juga telah diatur mengenai batasannya. Sesuai UU Keuangan Negara no 17/2003 Pasal 12 ayat (3) bahwa defisit anggaran dimaksud dibatasi maksimal 3 persen PDB. Jumlah pinjaman dibatasi maksimal 60 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Kata Sri Mulyani, rasio utang terhadap PDB masih di bawah 30 persen ini menandakan bahwa pemerintah sangat hati-hati dalam mengambil utang. Meski jauh di bawah batasan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun mengaku bahwa pemerintah tidak serta merta bebas menarik utang.

“Kami tetap berhati-hati dan bertanggung jawab,” kata dia.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bahwa utang pemerintah masih dalam batas normal. “Angkanya, itu kita masih dalam range yang menurut ukuran dunia itu masih istilahnya mungkin lebih pas masih dalam range normal,” kata Darmin.

Naiknya total utang pemerintah dari tahun ke tahun dikarenakan ekonomi Indonesia dalam PDB pun terus meningkat. Sehingga, kata Darmin, total utang pemerintah yang tercatat saat ini masih sehat, jika berdasarkan hitungan yang sudah ada. “Ya masih. karena hitung-hitungannya ada. Poin saya, utang adalah alat yang kami gunakan secara hati-hati dengan bertanggung jawab, dibicarakan secara transparan, bukan ujug-ujug, tidak ugal-ugalan,” ujarnya.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close