HeadlineNews

Menperin: Insinyur Berkontribusi Ciptakan Inovasi Industri 4.0

MATA INDONESIA, JAKARTA – Insinyur dinilai berperan penting dalam menyukseskan penerapan revolusi industri 4.0 di Indonesia melalui penguasaan teknologi terkini. Jika hal itu diimplementasikan, maka bisa mendorong penciptaan inovasi.

Kondisi itu membuat sektor manufaktur nasional mampu berdaya saing global. “Para insinyur adalah orang-orang yang kreatif dan inovatif, serta terbiasa menyelesaikan masalah. Jadi, insinyur harus bisa menemukan peluang dan melahirkan inovasi di era digital saat ini. Adapun peran pemerintah, memberikan fasilitas dan kesempatan,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartaro beberapa waktu lalu di Jakarta.

Ia berharap para insinyur terus memberikan kontribusi signifikan dalam membangun Indonesia khususnya terhadap pengembangan industrialisasi. Apalagi Indonesia sedang mengembalikan sektor manufaktur menjadi arus utama guna menggerakkan perekonomian nasional.

Faktor penting yang diperlukan, kata dia, selain pemanfaatan teknologi, yaitu menyiapkan tenaga kerja kompeten. Langkah tersebut telah tertuang di peta jalan Making Indonesia 4.0.

Road map tersebut memiliki aspirasi besarnya untuk menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. “Kami telah melakukan program Training of Trainer (ToT) tentang industri 4.0 kepada seluruh stakeholder dari level tertinggi sampai ke pelaksana,” ujarnya.

Menperin menambahkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, mulai tahun depan pemerintah semakin gencar menggelar berbagai program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Dalam hal ini, Kemenperin telah menjalankan proyek percontohan untuk program pendidikan vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri.

Sementara Ketua Umum PII Hermanto Dardak mengatakan, pihaknya terus berupaya membangun SDM yang kompeten di bidang keinsinyuran agar mampu memberi nilai tambah bagi Indonesia. Selain itu juga supaya dapat lebih kompetitif dibanding insinyur negara lain.

“Anggota PII saat ini sudah mencapai 30.000 orang dan pada Kongres kali ini akan diresmikan insinyur profesional yang ke-14.000,” kata dia.

Menurut Hermanto, di tengah kemajuan perkembangan teknologi industri 4.0, PII turut mendorong pemanfaatan teknologi cerdas guna menghasilkan inovasi.

“Jumlah lulusan sarjana teknik saat ini yang berpotensi menjadi insinyur profesional mencapai 900 ribu orang. Mereka harus terintegrasi oleh PII agar bisa jadi profesional karena berperan sebagai kontrol kualitas,” ujarnya.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close