News

Menristekdikti Minta Kampus Lebih Berinovasi Buka Prodi Baru

MATA INDONESIA, JAKARTA-Menumpuknya sarjana yang menganggur di Indonesia, salah satu faktornya adalah kampus lamban dalam berinovasi. Untuk itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mendorong kampus untuk berinovasi dalam berbagai bidang.

“Angka pengangguran sarjana cukup tinggi, salah satu faktor utamanya karena kampus kita banyak yang tidak inovatif,” kata Nasir di Jakarta, Minggu 11 November 2018.

Salah satu indikasi kampus tidak inovatif, lanjut Nasir, yaitu dari pengajuan program studi baru yang terkesan latah. Maksudnya, jika perguruan tinggi satu membuka satu jurusan baru, perguruan tinggi yang lain ikut-ikutan membuka prodi yang sama.

Padahal, kata dia, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya kampus bisa berpikir ke depan dan menginisiasi prodi baru yang orisinil.

“Prodi baru yang diajukan cenderung saja sama, jadi repetitif harusnya mencoba buka prodi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. misalnya teknologi informasi,” katanya.

Selama ini, Nasir melihat banyak sarjana yang bekerja tidak pada bidang akademiknya. Hal itu cukup disayangkan, meskipun dia mengaku banyak anak muda yang berhasil membuka usaha dan bekerja di luar bidang studinya.

“Nah itu artinya kembali pada kompetensi mahasiswa. Itu juga sesuai dengan program kami sekarang yang memokuskan pada kompetensi bukan hanya akademis,” katanya.

Untuk mendukung itu, kata dia, Kemenristedikti sejak tahun 2017 telah memoratorium pembukaan prodi ilmu sosial. Dengan begitu, hanya pembukaan prodi Science, Technology, Engineering dan Mathematics (STEM) saja yang dibuka.

Menurut dia, hal itu sebagai salah upaya efektif. Mengingat di era revolusi industri, lulusan mahasiswa prodi STEM diprediksi bakal sangat dibutuhkan. (Imam Bachtiar)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close