News
Menteri Susi Angkat Bicara Soal Paus Mati di Wakatobi Akibat Sampah

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akhirnya angkat bicara soal ditemukannya banyak sampah plastik dalam perut paus sperma berwarna hitam yang mati di Pulau Wakatobi, baru-baru ini.
Dengan adanya kejadian tersebut, Menteri Susi meminta semua pihak agar mengurangi jumlah sampah, terlebih tidak membuangnya ke laut.
“Kita semua harus kurangi sampaj, jangan buang sembarangan. Ini harus mulai dicegah,” ujar Susi di Jakarta, Rabu 21 November 2018.
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencoba melakukan identifikasi soal matinya paus sperma tersebut. Temuan awal saja sudah didapati 6 kilogram sampah di dalam perut paus tersebut.
Penemuan bangkai paus sperma itu berawal saat Taman Nasional Wakatobi SPTN menerima laporan dari anggota staf WWF SESS tentang adanya bangkai paus yang terdampar di perairan Pulau Kapota, Resort Wangi-Wangi.
Personel SPTN Wilayah I bersama WWF SESS, tim dosen Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi, serta masyarakat langsung datang melakukan peninjauan lapangan pada 19 November 2018, sekitar pukul 08.00 Wita.
Berdasarkan hasil peninjauan lapangan, jenis paus yang terdampar merupakan paus sperma (Physeter macrocephalus) dengan ukuran panjang kurang-lebih 9,5 meter dan lebar kurang-lebih 4,37 meter dalam keadaan mati dan sudah mulai membusuk. (Ryan)