
MATA INDONESIA, TANGERANG – Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan tak berpuas diri meski berprestasi di kejuaraan dunia Asghabat, Turkmenistan. Di ajang itu, pria kelahiran 29 tahun silam ini membawa pulang titel juara dunia dan memecahkan rekor 61 kilogram.
Rasa tak puas tersebut dikarenakan masih banyak yang harus diperbaiki dari peformanya dalam kejuaraan dunia itu. Perbaikan performa dibutuhkan Eko untuk mengejar target ke depan, yakni juara Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang.
Untuk menuju Olimpiade, ia mengatakan masih ada enam kejuaraan lagi yang harus diikuti. Dalam setiap kejuaraan itu, paling tidak dirinya harus masuk ururan delapan besar.
Ia optimistis dapat mempersembahkan yang terbaik bagi Indonesia. “Apa yang kurang ditingkatkan. Masih banyak yang kurang,” kata dia saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu 7 November 2018.
Ihwal rekor dunia yang ditorehkannya, Eko menyatakan itu disebabkan adanya aturan baru dalam olah raga angkat besi. Ia yang tadinya tampil di nomor 62 kilogram, saat ini tampil di nomor 61 kilogram.
“Per 1 November 2018 kan kejuaraan ini semua nomor diubah baru lagi, jadi semua ada standarnya baru. Jadi lawan-lawan yang dulu banyak yang naik kelas. Lawannya banyak yang baru lagi,” kata dia.
Meski begitu, ia tak mau berbesar kepala mendapatkan juara dunia sekaligus memecahkan rekor baru. Menurut dia, atlet lain saat ini masih menjajaki aturan baru itu. Ke depan, kata dia, harus lebih diperbaiki lagi persiapannya dalam menghadapi Olimpiade 2020. (Puji Christianto)