HeadlineKisah

Misteri Kematian Stalin yang Belum Terungkap

MATA INDONESIA, JAKARTA – Teka teki kematian pemimpin Rusia, Joseph Stalin, masih menyimpan tanda tanya besar. Setidaknya adbeberapa versi yang menyebutkan jika Stalin mati.

Ada yang bilang dia mati karena racun ular dan laba-laba, bahkan ada dugaan diakibatkan penyakit stroke. Diketahui, pada 1 Maret 1953, Stalin ditemukan dalam keadaan pingsan, di lantai kamar tidurnya.

Dia lantas dipindahkan kembali ke tempat tidurnya. Sebagian besar, mengatakan, pemimpin Uni Soviet itu mengalami penyakit stroke. Dalam pengobatan, saat makan ia tidak lagi menggunakan tangannya sendiri, melainkan dibantu perawat dengan menyuapi menggunakan sendok.

Stalin pun sempat menjalani pengobatan dengan lintah medis. Hewan pengisap darah itu diyakini mampu melancarkan peredaran darah yang tersumbat akibat stroke. Sayangnya, tidak bertahan lama, Stalin meninggal pada 5 Maret 1953.

Menurut Svetlana Losifovna Stalina, anak bungsu dan putri tunggal Joseph Stalin, kematian ayahnya sulit diungkap dan mengerikan.

Dua bulan setelah kematian Stalin, keluarga sempat meminta untuk dilakukan otopsi. Hasilnya, Stalin meninggal akibat stroke.

Analisa itu dibuktikan lantaran Stalin mengalami kerusakan pada arteri otaknya karena aterosklerosis (radang pada pembulu darah manusia yang menyebabkan plak ateromatus).

Hanya saja Svetlana meyakini sang ayah dibunuh. Bahkan diduga Lavrentiy Pavlovich Beria yang melakukannya, meskipun tak ada bukti sah yang pernah dimunculkan.

Beria adalah Menteri Dalam Negeri Uni Soviet, dan dipromosikan oleh Stalin sebagai wakil perdana menteri. Apalagi Beria pernah mengatakan kepada mantan Menteri Luar Negeri Uni Soviet, Vyacheslav Molotov, kalau dia meracun Stalin.

“Aku melengserkannya,” ujarnya.

Sebagai orang terkuat kedua di zamannya, Beria khawatir akan pembunuhan besar-besaran dilakukan oleh Komisariat Urusan Internal Rakyat (NKVD), dan ditakutkan ia menjadi target utamanya. Sehingga Beria membunuh Stalin lebih dulu.

Menurut sejarawan, Nikolai Dobryukha dalam bukunya “Bagaimana Stalin Dibunuh”, Beria menghabisi Stalin menggunakan racun dari ular dan laba-laba.

Untuk mempertegas klaim ini, Dobryuka mengutip kata-kata dari Molotov, mengatakan setelah kematian Stalin, Beria yang menyelamatkan Anda semua (pejabat tinggi Soviet).

Kematian Stalin mungkin tetap akan menjadi spekulasi. Tapi satu hal yang masih dipertanyakan, setelah menerima informasi bahwa ia terserang strok, para pejabat tidak terburu-buru memanggil dokter.

Hal aneh lain adalah bahwa pengumuman resminya menyatakan Stalin mengalami stroke di Kremlin, tapi faktanya itu terjadi di Dacha (vila untuk liburan).

Juga, laporan medis terkait kematiannya ada banyak kejanggalan, sehingga misterinya masih terus berlanjut hingga saat ini.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close