News
Normalisasi Pasokan Migas di Sulteng Sudah Mulai Lancar

MATA INDONESIA, SULTENG – Usai gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, terutama Palu dan Donggala, Pertamina terus berupaya memenuhi pasokan kebutuhan minyak dan gas (migas) bagi seluruh warga terdampak bencana yang membutuhkan.
Sampai hari ini Selasa 3 Oktober 2018, Pertamina telah melakukan normalisasi berupa operasi pasar dengan menyalurkan elpiji subsidi 3 kg sebanyak 16 ribu tabung dan non subsidi Bright Gas 12 kg di 27 titik di wilayah Palu, Donggala dan Sigi.
“Kami juga lakukan normalisasi pasokan elpiji melalui jaringan lembaga penyalur resmi yang dipasok dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBEE), yaitu agen, pangkalan dan SPBU,” kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VII Sulawesi, Roby Hervindo.
Ia berkata seluruh SPBBE sudah mulai beroperasi dan seluruh agen yang berjumlah 12 di wilayah terdampak gempa telah kembali aktif untuk menyalurkan elpiji ke pangkalan.
Tak hanya itu, Pertamina juga menjaga pasokan BBM tetap berjalan lancar dengan mengoperasikan 10 SPBU selama 24 jam di Palu.
Menurut Roby, peningkatan pelayanan SPBU ini tak lepas dari dukungan operasional, terutama penambahan tenaga relawan operator, jaringan listrik, serta pasokan yang disiapkan tiga kali lipat lebih banyak dari kebutuhan normal harian biasanya.
“Setelah warga Palu diimbau untuk kembali kerja pada Senin 8 Oktober 2018, pelayanan SPBU sudah lancar dan cenderung lenggang,” kata Roby.
Sampai hari ini, Selasa 9 Oktober 2018, sudah ada 15 SPBU dari 17 SPBU di Palu yang beroperasi normal dan mulai hari ini, 10 SPBU telah siap beroperasi selama 24 jam. (Awan)