News
PBB: Sudah 88 Jurnalis Dibunuh Sepanjang Tahun 2018

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres menyatakan pada tahun 2018 ini, sudah 88 jurnalis dari seluruh dunia terbunuh dengan berbagai macam insiden.
Fakta itu menambah catatan panjang pembunuhan jurnalis yang sebelumnya pada tahun 2006 hingga 2017 tercatat mencapai 1010 kasus.
“Dalam satu dekade lebih, karena karya jurnalistik mereka dibunuh. Bahkan sembilan dari sepuluh kasus tak pernah terungkap secara pasti,” ujar Gutteres dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari IRNA, Kamis 1 November 2018.
Banyaknya insiden tersebut membuat PBB mendesak negara-negara anggotanya agar memberi perlindungan ekstra dan menyediakan tempat aman untuk pekerjaan jurnalis.
“Reportase bukanlah kejahatan. Pekerjaan jurnalis menjadi pengingat bahwa kebenaran tak akan pernah mati,” kata Gutteres.
Ia pun menyebut lebih dari ribuan jurnalis perna diserang, dilecehkan, ditangkap hingga dipenjara dengan banyak tuduhan palsu tanpa proses persidangan. Dalam kasus seperti ini, jurnalis perempuan adalah yang paling sering menjadi sasaran empuk.
Banyaknya pembunuhan jurnalis akhirnya menggerakkan PBB untuk memilih tanggal 2 November sebagai Hari Internasional Mengakhiri Kekebalan Hukum Kejahatan kepada Jurnalis. Tanggal itu dipilih sebagai peringatan pembunuhan dua jurnalis Prancis pada 2 November 2013 lalu di Mali.
Saat ini, kasus pembunuhan jurnalis asal Arab Saudi yang juga kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi masih menjadi topik hangat internasional setelah ia dibunuh di dalam gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. (Awan)