News
Penerimaan Negara Tahun 2017 Dari Sektor Minerba, Lebih Tinggi 25 Persen Dari Target APBN-P

Jakarta (MI) – Penerimaan negara tahun 2017 yang berasal dari sektor mineral dan batu bara (minerba) mencapai Rp 40,6 triliun, lebih tinggi 25 persen dari target dalan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2017 sebesar Rp 32,7 triliun.
Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menjelaskan realisasi penerimaan negara tahun 2017 ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan penerimaan pada tahun 2016 yang mencapai Rp 27,2 triliun.
“Sangat baik, karena target kita Rp 32,7 triliun, tercapai sampai Desember 2017 itu 40,6 triliun,” ungkap Bambang di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Penerimaan negara ini berasal dari royalti sebesar Rp 23,2 triliun atau 57,1 persen dari total penerimaan, penjualan hasil tambang Rp 16,9 triliun atau 41,7 persen, dan iuran tetap Rp 0,5 triliun atau 1,2 persen dari total penerimaan.
“Jadi (pendorong naiknya penerimaan) ini mungkin karena peningkatan volume produksi juga disebabkan oleh naiknya harga. Harga bagus ya,” kata Bambang.
Untuk itu, lanjut Bambang, pihaknya akan mengembangkan elektronik-Penerimaan Negara Bukan Pajak (e-PNBP) guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini karena, Kementerian ESDM menargetkan penerimaan di sektor minerba mencapai Rp 32,1 triliun.
“Itu kita akan semakin baik dalam mengadministrasikan kewajiban perusahaan. Bagaimana cara membayar dan juga kita bagaimana cara menginformasikan,” tandasnya. (AVR)