Viral
Pertemuan Aktivis 98 Serukan Bubarkan PKS

JAKARTA, MataIndonesia – Hari ini ribuan aktivis 1998 yang tergabung dalam Syarikat, Progres, Pena dan Jari 98 bergerak menggelar acara pertemuan dan Diskusi Kebangsaan sekaligus buka puasa bersama bertempat di Hotel Grand Sahid, Sudirman, Jakarta Pusat.
Pertemuan ini menyikapi persoalan terorisme dan radikalisme yang saat ini tengah menjamur di Indonesia, sampai maraknya ledakan bom yang terjadi di Ibu Kota maupun beberapa daerah, serta aksi serangan terorisme yang mengincar masyarakat dan aparat penegak hukum.
Salah satu aktivis yang hadir adalah Ketua Progres 98, Faizal Assegaf, dimana saat di hadapan para aktivis 98 ia mengatakan bahwa ada sebuah wahana yang jadi lahan subur berkembangnya gerakan dan paham radikalisme/terorisme di Indonesia yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Saya sudah mulai serukan bahwa saya tidak mau ada kekuatan politik yang malah memompa semangat radikalisme dan terorisme di Indonesia,” kata Faizal di atas mimbar, Selasa (29/5/2018).
Semangat serupa ternyata tampak disambut positif oleh para aktivis 98 yang hadir dan bahkan mereka meneriakkan “Bubarkan PKS”.
Faizal pun mengajak kepada seluruh aktivis 98 yang hadir baik itu dari Syarikat 98, Pena 98, Jari 98 maupun organisasinya sendiri yakni Progres 98 untuk mulai melakukan gerakan boikot dan bubarkan PKS untuk selamatkan peradaban reformasi. Ancaman yang paling nyata itu radikalisme, oknumnya siapa? PKS. Dan kita ini kumpul bersama karena kita punya musuh bersama. Semua sudah sepakat bubarkan PKS,” tegasnya.
Alasan mengapa dirinya sangat kuat mendorong agar partai berlambang bulan sabit kembar dan padi tersebut adalah karena ada sebuah pidato eks Presiden PKS, Anis Matta yang cenderung mendukung gerakan radikal dan terorise. Bahkan Faizal juga mengaku mendapatkan beberapa bukti kaderisasi yang condong mendoktrinkan paham radikal di internal partai yang kini dipimpin oleh Sohibul Iman itu.
“Kita punya bukti Presiden PKS dukung gerakan gembong teroris Osama Bin Laden. Kemudian sistem rekrutmen untuk tumbuh kembangkan gerakan radikal,” terangnya.
Sekali lagi, Faizal Assegaf juga mengatakan sejauh ini puisi Anis Matta yang dianggap mendukung gerakan terorisme tersebut juga tidak ada bantahan dari satu pun kader PKS. Dengan kondisi semacam itu yang membuat salah satu pandangan bahwa parpol tersebut memang pro pada gerakan terorisme.
“PKS dukung radikalisme bukan asumsi saya. Ada bukti konkret, PKS dukung Al Qaeda dan ISIS seperti puisi Anis Matta, bahwa jelas mereka dukung terorisme. Maka kita harus lawan. Isi puisi Anis Matta itu gak juga diprotes oleh simpatisan PKS. Ini yang harus kita lawan. Maka jelas PKS harus dibubarkan,” tutur Faizal.
“Kalau teman-teman gak mau satu suara dengan saya, maka saya yang akan melakukannya sendiri,” tambahnya.
Lebih lanjut, Faizal menegaskan bahwa PKS sudah harus dibubarkan sebagai organisasi politik di Indonesia. Ia pun memberikan saran kepada para aktivis 98, pembubaran PKS bisa dilakukan dengan mengkerdilkan parpol tersebut di kancah perpolitikan di Indonesia.
“Gimana cara bubarkan PKS? Kita nyatakan kudeta politik dan gulingkan partai itu di 2019. Jangan khawatir, Pendiri 212 sudah berdiri di sini,” tegasnya.