
MATAINDONESIA.ID, GORONTALO – Festival Pesona Danau Limboto 2018 resmi bergulir, Kamis (20/9) malam. Pesan damai disampaikan dalam pembukaan. Tepatnya melalui tarian Popa-Eyato. Event ini akan berlangsung hingga 25 September mendatang.
Pembukaan festival yang berlangsung di Danau Limboto, Gorontalo, diawali dengan Tarian Kolosal tentang Popa-Eyato. Tarian ini dibawakan dengan sangat ciamik oleh penari gabungan dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Tarian Popa-Eyato terinspirasi dari kisah antara dua pemimpin masa lalu. Yaitu Raja Popa di Limboto dan Raja Eyato di Gorontalo di sekitar abad ke-17. Keduanya dikenal kerap terlibat perang.
Namun, Raja Popa dan Raja Eyato bersepakat mengakhiri masa-masa perang. Perjanjian damai pun dilakukan. Lokasinya ada di Danau Limboto.
Sebagai simbol perdamaian, kedua Raja menenggelamkan dua buah cincin yang saling berkait. Berikut senjata dan alat perang. Peristiwa tersebut dikenal sebagai perjanjian Damai Popa-Eyato.
Makna dari kisah ini, berhasil dibawakan dengan sangat luwes dan luar biasa oleh para penari. Mereka menggambarkan kiesah tersebut dengan ciamik.
Selain tari Popa-Eyato, atraksi budaya lain yang disuguhkan saat pembukaan antara lain Tidi Lo Bituo, Mailadungga, Biteya dan Saronde.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, berharap event ini bisa menjadi momentum untuk mengangkat pariwisata daerahnya. “Festival Danau Limboto adalah momentum yang tepat untuk mengembangkan pariwisata Kabupaten Gorontalo. Apalagi ada banyak agenda di dalamnya,” kata Nelson, saat membuka festival.
Agenda yang terdapat di Festival Pesona Danau Limboto antara lain fun bike, dulamayo adventure, color run, pameran, lomba foto dan lomba video.
Di hari kedua, Jumat (21/9), festival dimeriahkan dengan Multi Ethnic Carnival. Dalam kegatan ini, para peserta menampilkan beragam kreativitas kostum. (Jason Godzali)