Politik
PDIP, Jadikan Politik Sebagai Alat Berkhidmat Pada Wong Cilik

Garut (MI)– Sekjen PDI Perjuangan Hasto dihadapan ratusan kader PDIP di Garut, Jawa Barat, menyatakan pentingnya menggunakan politik sebagai alat perjuangan.
Menurut Hasto berpolitik tidak selalu berarti kekuasaan karena politik juga soal kebudayaan dan bagaimana memastikan bekerjanya ekonomi gotong royong. Politik itu tidak semata kekuasaan dan merebut kekuasaan. Politik juga soal kebudayaan, soal disiplin, soal tertib untuk tidak membuang sampah di selokan atau sungai, ungkap Hasto saat memberi arahan pada acara Konsolidasi Organisasi Internal Partai di Graha Intan Balarea, Garut, Selasa (10/10).
Hasto mencoba mengangkat kembali ruh perjuangan partai yang berasal dari wong cilik.Jangan pernah menyakiti rakyat kecil. Mereka harus menjadi dasar kebijakan politik partai. Dia juga mengatakan, penting bagi partai untuk menjadikan wong cilik sebagai tempat berkhidmat.
Lebih lanjut Harto berharap, berpartai harus memikirkan kesejahteraan rakyat, partai jangan ramai saat menjelang pilkada saja. Partai harusnya berjuang membangun peradaban. Sekolah Partai, kaderisasi kepemimpinan Partai dan sekolah para calon kepala daerah adalah jalan politik membangun peradaban yang menjadi ciri PDI Perjuangan,tandasnya
Hasto juga meminta kepada warga PDIP untuk mewarisi semangat nasionalisme dan membumikan Pancasila yang telah dibangun oleh Bung Karno untuk bangsa ini. Dengan rekam sejarah yang panjang itu, maka semangat kepartaian tidak seharusnya melemah.
Hasto juga menekankan pentingnya kader memahami bagaimana sejarah mencatat kedekatan Bung Karno dengan Muhammadiyan dan NU. Dalam alam pikirnya, Bung Karno banyak mengambil inspirasi dari Muhammadiyah dan dalam kultur beragama yang berkebudayaan Bung Karno dekat dengan NU, pungkasnya. (TGM)