
MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah ditemukan banyaknya poster ‘Raja Jokowi’ bertebaran di sekitaran Jawa Tengah, terutama Banyumas, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf mulai bereaksi tegas atas hal tersebut.
Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menyebut cara itu adalah sebuah pola terstruktur dan masif untuk menjatuhkan pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf lewat penyebaran poster-poster ilegal.
“Jelas itu poster ilegal, tidak dibuat oleh timses atau partai koalisi,” ujar Karding di Jakarta, Sabtu 17 November 2018.
Poster yang masuk dalam kategori alat peraga kampanye (APK) ditemukan dalam bentuk poster hingga stiker yang memuat gambar Presiden Jokowi memakai mahkota raja Jawa. Ada juga logo dan nomor urut PDIP tertera di poster dan stiker tersebut.
Setelah ditelusuri, kabarnya pihak PDIP menemukan orang yang memasang poster tersebut, Mereka mengaku sebagai simpatisan Jokowi yang tergabung dalam Kaukus Anak Muda Indonesia (KAMI).
Mereka mengaku mendapat bayaran di setiap pemasangan poster. Hanya saja menurut TKN, siapa dalang di balik penyebaran poster tersebut hingga kini belum diketahui.
“Ada juga banner dan baliho. Ada dua jenis, satu gambar Pak Jokowi pakai mahkota dan kedua gambar Pak Jokowi ucaokan selamat hari Maulid,” ujar Karding.
Menurutnya, dalang di balik rencana licik tersebut seolah-olah ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa yang menyebarkannya adalah kader PDIP. Padahal, setelah TKN melakukan pengecekan, PDIP tidak pernah mengeluarkan perintah tersebut.
Karding menilai, ada pihak yang sengaja ingin membuat citra Jokowi jadi jelek dengan cara tersebut. Seakan-akan hanya PDIP saja partai pengusung Jokowi. Padahal faktanya ada 9 partai pengusung.
“Ini upaya menggerogoti, menggembosi dan ini pola terselubung black campaign,” kata Karding.
Selain di Jateng, Karding menyebut metode serupa terjadi di daerah lain, termasuk Jawa Barat dan Sumatera. (Ryan)