News
Prabowo Kembali Umbar Pesimisme

MATA INDONESIA, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 02 kembali menebar pesimisme dengan menyebut utang Indonesia sudah dalam kondisi yang parah sehingga rakyat makin terpuruk dan sengsara.
“Saudara-saudara saya menerima dukunganmu, sebagai kehormatan tapi jangan mengira saya ini orang sakti yang bisa dengan tongkat saya simsalabim selesai, tidak bisa. Ini kalau ibarat penyakit saya katakan stadium sudah cukup lanjut sudah lumayan parah. Utang menumpuk terus,” kata Prabowo dalam acara dukunga alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu 26 Januari 2019.
Mantan Danjen Kopassus itu bahkan menilai utang Indonesia sudah demikian bertumpuknya sehingga persoalan ekonomi Indonesia dalam kondisi yang akut. Dia menyebutnya sudah masuk stadium empat.
Data pada APBN KiTa Kementerian Keuangan, utang pemerintah pada Desember 2018 tercatat Rp 4.418,30 triliun. Angka ini naik Rp 22,33 triliun dari bulan November yang sebesar Rp 4.395,97 triliun.
Utang ini terdiri dari pinjaman serta penerbitan Surat Utang Negara (SBN). Pinjaman yang ditarik pemerintah di 2018 tercatat mencapai Rp 805,62 triliun.
Sebagian besar sisanya, merupakan hasil penerbitan SBN pemerintah di 2018 yang mencapai Rp 3.612,69 triliun atau 81,77% dari total utang pemerintah pusat.
Surat berharga negara tersebut dibagi menjadi dua yakni denominasi rupiah yang mencapai Rp 2.601,63 triliun dan denominasi valas yang mencapai Rp 1.011,05 triliun.
Yang jelas, total utang pemerintah yang sebesar Rp 4.418,30 triliun itu sama dengan 29,98% dari produk domestik bruto (PDB) yang berdasarkan data sementara Rp 14.735,85 triliun. Itu berarti utang pemerintah masih aman, jauh di bawah batas yang ditetapkan ketentuan perundang-undangan yaitu 60% dari PDB.