
MATA INDONESIA, BOGOR – Prabowo Subianto mengaku tidak pantas menjadi imam shalat. Hal itu membenarkan tudingan masyarakat selama ini.
“Betul, saya tidak takut mengakui saya merasa tidak pantas saya menjadi imam salat, saya tahu diri,” kata Prabowo di Konferensi Nasional Partai Gerindra, Sentul.
Dia merasa ilmu Islamnya tidak mumpuni sehingga tidak akan memaksakan diri menjadi imam shalat.
Menurut dia seperti dikutip 18 Desember 2018 tudingan itu merupakan risiko pencalonannya dalam pemilihan presiden tahun depan.
Maka dia heran jika ada orang yang menudingnya sebagai Islam garis keras. Perihal Islam garis keras pernah dia ungkapkan pada acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La bulan lalu.
Prabowo mengaku dituding sebagai pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan ingin menegakkan khilafah jika terpilih menjadi presiden.
Soal keislaman Prabowo memang menjadi “permainan” para netizen beberapa minggu belakangan. Sejumlah cuplikan video kesalahan Prabowo dalam melaksanakan syariat Islam pun bertebaran di platform youtube.
Misalnya saja mulai mendahulukan kaki kiri saat berwudhu, hingga tidak menjawab salam saat bertamu. (Nefan Kristiono)