Kisah
Presiden Jokowi Minta Masyarakat Antisipasi Masuknya Budaya Asing

Bogor (MI) – Presiden Joko Widodo mengatakan, budaya asing telah masuk ke Indonesia secara besar-besaran, Presiden berharap masyarakat harus mengantisipasi supaya budaya sendiri tidak kalah bersaing, hal tersebut disampaikan Jokowi, di Istana Presiden, Bogor (12/8).
Lebih lanjut Jokowi menyampaikan bahwa Infiltrasi budaya (asing) sudah masuk ke gang-gang, tandas Presiden Jokowi di depan 503 mahasiswa peserta program penguatan Pancasila di halaman Istana Presiden, Bogor, Sabtu (12/8).
Jokowi mengingatkan, tidak menjadi soal jika masyarakat Indonesia menyukai produk industri kreatif negara lain. Tidak menjadi soal pula jika masyarakat berbondong-bondong menonton konsernya.
Jokowi mempelajari bagaimana budaya asing itu bisa masuk dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Namun demikian Jokowi juga ingin produk budaya Indonesia juga bias masuk dan digandrungi negara lain, ungkapnya
Pada bagian lain Presiden Joko Widodo juga meminta mahasiswa untuk sering mengunggah mengenai Pancasila di media sosial. Tujuannya adalah untuk mengingatkan masyarakat soal keragaman bangsa.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki keragaman yang tinggi. Indonesia memiliki 715 suku, 1.100 lebih bahasa lokal, serta keragaman adat istiadat dan budaya. Dengan keragaman itu, Presiden mengingatkan bahwa tidak boleh ada pihak yang merasa benar sendiri, paparnya.
Dalam setiap kesempatan kunjungan kerja ke daerah, Jokowi memang kerap mengangkat keanekaragaman yang dimiliki Indonesia. Dari kabupaten/kota yang berjumlah ratusan, jumlah pulau yang mencapai 17 ribu lebih, keragaman suku, agama, hingga bahasa dan lainnya. Keragaman ini juga yang kerap menjadi materi pertanyaan Jokowi dalam setiap kuis berhadiah sepeda.
Menurut Jokowi, keragaman ini harus sadari bersama-sama. “Jangan kita satu-satu merasa benar sendiri, yang satu merasa pintar sendiri, yang satu merasa bisa sendiri,” kata Jokowi.
Upaya mengingat keragaman itu, kata Jokowi, menjadi tugas bersama. Ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila, pemerintah, maupun MPR. Semua pihak harus terlibat dalam kerja besar tersebut. “Mulai perguruan tinggi, ormas, organisasi keagamaan, pemuda harus bekerja sama dalam membina ideologi Pancasila di negara kita,” kata Jokowi.
Program penguatan pendidikan Pancasila diikuti mahasiswa dan dosen dari 110 perguruan tinggi se-Indonesia. Program dilakukan selama hari, yakni 11-12 Agustus 2017. Selama program berlangsung, para peserta mendapat pemaparan materi dari sejumlah pembicara, di antaranya Megawati, Yudi Latief, dan lainnya. (TGM)