HeadlineNews

Program Gus Iwan Lebih Merakyat dan Agamis Ketimbang OK OCE

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wadah ‘Santri Bagus Rupawan, Seneng Ngaji, dan Wirausahawan’ atau ‘Gus Iwan’ diresmikan Calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Program berbasis kewirausahaan ini diyakini siap bersaing dengan program OK OCE Sandiaga Salahudin Uno.

Menurut Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Irma Suryani Chaniago, Gus Iwan jauh lebih merakyat dan lebih lengkap ketimbang OK OCE Sandiaga. Gus Iwan, kata dia, merupakan program yang bertujuan agar para anak muda senang mengaji, namun juga memiliki bahasa yang santun dan juga mencerdaskan.

“Itu yang sedang dilakukan Pak Kyai Ma’ruf, karena jangan sampai anak-anak kita nanti justru malah terpapar radikalisme. Maka kemudian ya ngajinya yang bagus yang benar, jadi tidak menimbulkan kesalah tafisaran,” kata Irma di Jakarta, Minggu 8 Desember 2018.

Program ini juga tak hanya mengedepankan bagaimana mendidik anak-anak menjadi senang membaca Al-Quran. Tapi juga bertujuan memahami nilai-nilai kebangsaannya. Konsep dari program ini pun telah mulai dijalankan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang telah diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke sejumlah pesantren.

“Kan pemerintah Pak Jokowi 2019 ini sudah memberikan bantuan kepada 1000 pesantren untuk membangun BLK komunitas. Nah BLK komunitas ini diberikan di pesantren-pesantren ada 1000,” ujarnya.

Tujuan dari BLK komunitas yang diberikan Presiden Jokowi ke pesantren agar nantinya para santri memiliki dasar ilmu agama yang kuat. Namun juga memiliki keterampilan dalam bidang kewirausahaan.

“Sehingga ke depannya anak-anak kita yang pintar ngaji, yang jadi santri, tapi juga mempunyai pengetahuan dan skill yang bagus sehingga dia juga bisa menjadi usahawan sekaligus juga bisa menjadi ustaz, tapi juga yang usahawan. Sehingga dia bisa mensejahterakan dirinya dan santri-santrinya,” kata dia.

Nantinya, para santri yang menjadi ustaz baik di pesantren maupun masyarakat dapat menularkan ilmu agama dan kewirausahaan di lingkungannya. Bahkan bisa menjadi motivator bagi santri-santrinya.

Sebab selain memiliki ilmu agama yang bagus dia juga harus memiliki usaha atau finansial yang cukup kuat. “Nah dengan begitu beliau lulusan-lulusan yang sudah berhasil seperti ini bisa menularkan ilmunya kepada masyarakat yang lain. Karena kan sering disebut bahwa kemiskinan itu mendekati kekufuran. Itu yang saya tangkap dari apa yang diinginkan oleh KH Ma’ruf Amin,” kata dia.

Menurut Irma, program Gus Iwan dilakukan dengan strategi ekonomi yang berbasis pada syariah Islam. Program tersebut pun dapat menjadi wadah untuk menyebarkan syiar Islam.

Sementara Ma’ruf Amin mengaku jika Gus Iwan sendiri adalah wadah para santri dari SiMaC atau Santri Milenial Centre. Wadah ini menurut Ma’ruf dibuat untuk mendorong santri di pesantren, juga bisa menjadi wadah menyiapkan santri-santri masa depan.

Ma’ruf ingin, ada sosok santri yang selain pintar ngaji dan juga sekaligus seorang wirausaha. Sehingga menurutnya, ada arus baru ekonomi Indonesia yang mendukung pada ekonomi keumatan.

“Kita ingin ada beribu-ribu seperti sosok Gus Iwan di pesantren sehingga jadi tenaga dan mendorong lahirnya ekonomi umat,” ujarnya.

Harapannya, pesantren pun harus jadi pusat pemberdayaan ekonomi umat. Pemberdayaan ini menurutnya yang akan diusung sebagai arus baru ekonomi Indonesia tidak hanya melahirkan konglomerat.

“Jadi ke depan jangan hanya minimarket yang berkembang. Tapi juga berkambang basmalah mart, hamdalah mart, An Nawawimart. Karena itu kita harus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close