Viral
Pulau Jawa Jadi Obyek Pertarungan Politik

Jakarta (MI) – Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) dalam kacamata politik memiliki makna strategis, pasalnya jumlah penduduk yang berpusat di tiga provinsi tersebut akan menjadi kunci pemenangan pada Pemilu 2019 yang akan datang, sehingga sangat logis kalau Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), dan Jawa Tengah (Jateng) menjadi magnit yang luar biasa pada pilkada serentak 2018 yang akan datang.
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Centre (SMRC) Djayadi Hanan dalam diskusi dan rilis survei bertajuk Tahun Politik 2018: Kekuatan Partai dan Calon Presiden, 2 Januari lalu, mengatakan bahwa “posisi kepala daerah cukup menentukan bagi dukungan saat Pilpres”. Pilpres 2014 yang memenangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla jadi bukti sahih.
Pada Pilpres lalu pemenang di Jawa Barat adalah Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan angka yang cukup mutlak. Pasangan ini mengantongi 59,78 persen suara, atau setara 14 juta lebih pemilih. Sementara Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya memperoleh 9,5 juta suara atau setara 40,22 persen. Setahun sebelumnya, PKS, pendukung setia Prabowo-Hatta, memenangi Pilkada di wilayah ini.
Pun dengan Jawa Tengah, yang pada 2013 lalu pemenang Pilkada-nya adalah PDIP dengan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko. Setahun setelahnya, Jokowi-JK menang mutlak di provinsi ini dengan mengantongi 66,65 persen suara.
Jawa Timur memang bisa dikesampingkan. Sebab ketika Pilpres lalu, Demokrat yang memenangi Pilgub Jatim 2013 berposisi netral, tidak mendukung siapapun. Di provinsi yang berbatasan dengan Pulau Bali itu Jokowi-JK memperoleh 53,17 persen atau 11.669.313 suara. Sedangkan, Prabowo-Hatta memperoleh 46,83 persen atau 10.277.088 suara.
Peta politik demikian menunjukan bahwa Jawa adalah kunci lainnya dapat terlihat melalui statistik kependudukan Badan Pusat Statistik (BPS). Jabar, Jateng, dan Jatim adalah tiga provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, termasuk penghuni tidak tetap seperti tuna wisma, pelaut, rumah perahu, dan penduduk ulang-alik/penglaju.
Per 2010, penduduk di Jawa Barat sebanyak 43 juta orang, Jawa Timur 37 juta orang, dan Jawa Tengah 32 juta orang. Total penduduk di tiga provinsi itu hampir separuh seluruh penduduk Indonesia yang jumlahnya mencapai sekitar 237 juta jiwa.
Melihat fakta-fakta ini maka tidak mengherankan kalau beberapa bulan terakhir publik disuguhkan oleh drama partai pengusung calon kontestan di Pilkada Jawa. Tarik ulur kepentingan terjadi di sini. (TGM)