News

Satu Lagi Infrastruktur Era Jokowi Dibangun dengan Dana dari Luar APBN

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejak Selasa 8 Januari 2019 masyarakat Palembang memiliki satu ikon kota lagi yaitu Jembatan Musi IV. Di samping untuk meningkatkan konektivitas di kota tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangunnya untuk menyelamatkan Jembatan Ampera yang sudah uzur. Pembangunannya tidak menggunakan dana APBN.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pembangunan jembatan itu menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Jumlahnya Rp 553,57 miliar.

Hal itu dilakukan menurut Menteri Basuki karena kemampuan pendanaan pemerintah melalui APBN sangat terbatas untuk membiayai sepenuhnya pembangunan infrastruktur. Maka penggunaan SBSN merupakan inovasi sumber pembiayaan.

“Kementerian PUPR memanfaatkan secara optimal potensi alternatif pembiayaan seperti dana SBSN dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur,” ujar Menteri Basuki seperti dilansir laman pu.go.id.

Tipe jembatan itu adalah extradozed (perpaduan kabel dengan gelagar kotak/box girder) dengan panjang 1.130 meter. Lebar jembatan yang 12 meter tersebut bertujuan mengurangi beban lalu lintas Jembatan Ampera dan meningkatkan konektivitas di Kota Palembang.

Pembangunan jembatan itu sebenarnya sudah direncanakan sejak 2010. Namun pengerjaan konstruksinya baru dilakukan sejak 2015-2018.

Saat uji coba Jembatan Musi IV telah menjalani uji beban statis dengan beban seberat 1.540 ton dan uji beban dinamis dengan hasil uji yang baik sesuai dengan rekomendasi Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) pada Desember 2018 lalu.

Jembatan itu juga telah melalui uji coba rekayasa lalu lintas selama lima hari sejak 3 Januari 2019.

Hebatnya lagi, jembatan yang melintasi Sungai Musi ini dilengkapi sensor pendeteksi kesehatan jembatan atau Structural Health Monitoring System (SHMS) yang dapat dipantau secara real time.

Jembatan Musi IV direncanakan terhubung dengan jalan nasional Ahmad Yani sehingga memudahkan menuju ke Jalan Tol Palembang – Indralaya. Namun saat ini jalan tol itu masih dalam proses pengadaan lahan sehingga mengalami antrian karena penyempitan di Jalan K.H. Azhari.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close