HeadlineKisah

Selama 2018, 5 Bencana Alam Ini Bikin Indonesia Berduka

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sepanjang 2018, bencana seakan tak pernah lepas mencengkeram Indonesia. Mulai dari gempa bumi, banjir bandang, hingga tsunami terus terjadi di negara yang berjuluk ‘supermarket bencana’ ini.

Yang terakhir, tsunami di Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018 malam yang menewaskan 281 orang. Terjangan ombak besar tersebut menyapu pesisir pantai Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan.

Tragedi tsunami akhir pekan lalu itu merupakan satu dari 5 bencana yang merenggut ratusan hingga ribuan korban jiwa sepanjang tahun 2018. Lalu 5 bencana apa saja yang terjadi hingga akhir tahun ini? Berikut ulasannya:

1.Gempa Bumi Lombok

Gempa bumi menggunjang Lombok Utara pada 29 Juli 2018 pukul 06.47 WITA berkekuatan 6,4 SR. Pusat gempa berada di 47 km timur laut Kota Mataram, NTB dengan kedalaman 24 km, dekat dengan Gunung Rinjani. Guncangan dirasakan di seluruh wilayah Pulau Lombok, Pulau Bali, dan Pulau Sumbawa.

Pada 5 Agustus 2018 pukul 20.06 WITA, Lombok Utara kembali diguncang gempa dengan kekuatan 7,0 SR. Pusat gempa berada di 18 km barat laut Lombok Timur, NTB dengan kedalaman 32 km. Guncangan dirasakan di seluruh Pulau Lombok, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Madura, Pulau Jawa bagian timur, sebagian Pulau Sumbawa dan Flores.

Akibat rangkaian gempa yang terjadi di Lombok tersebut, korban meninggal dunia sebanyak 564 jiwa dan 1.584 jiwa terluka. Selain itu, sebanyak 149.715 rumah rusak dan 445.343 jiwa harus mengungsi.

2.Tsunami Sulawesi Tengah

Donggala, Sulawesi Tengah diguncang gempa dengan kekuatan 7,4 SR pada 28 September 2018 pukul 18.02 WITA. Guncangan dirasakan di Palu dan Sigi hingga Mamuju, Sulawesi Barat.

Menurut BMKG, gempa tersebut berpotensi tsunami. Hingga akhirnya pada tanggal yang sama pukul 18.22 WITA, tsunami menerjang Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter. Selain itu, juga terjadi likuefaksi di Desa Petobo, Desa Balaroa, Biromaru, dan Desa Jonooge, Kabupaten Sigi.

Per Kamis 25 Oktober 2018, BNPB mencatat 2.079 jiwa meninggal dunia, 4.438 jiwa terluka, 1.330 jiwa hilang. Sedangkan, rumah yang rusak sebanyak 68.451 unit. Hingga total kerugian mencapai Rp13,82 triliun.

3.Gempa Jawa Timur

Kamis 11 Oktober 2018, gempa bumi mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali sekira pukul 01.57 WIB. BMKG menyebutkan, pusat gempa berada di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada kedalaman 12 km.

Gempa dengan kekuatan 6,4 SR ini telah menimbulkan banyak korban, di antaranya 3 orang meninggal dunia dan 34 orang terluka. Selain itu, sebanyak 483 unit rumah alami kerusakan.

4.Banjir bandang dan longsor Mandailing Natal

Banjir bandang dan longsor menimpa Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara pada Kamis 11 Oktober 2018.

Sebanyak 17 jiwa meninggal dunia akibat bencana ini. Mereka terdiri dari 12 orang pelajar SD di Kecematan Ulu Pungkut dan tiga orang pekerja gorong-gorong jalan di Kecematan Mura Batang Gadis. Selain itu, 12 rumah di Kecamatan Ulu Pungkut hanyut dan rusak total, sembilan rumah rusak berat, serta tiga fasilitas umum di Desa Muara Saladi juga rusak.

5.Tsunami Selat Sunda

Pada Sabtu 22 Desember 2018 sekira pukul 21.27 WIB, tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Lampung Selatan. Menurut warga setempat, ketinggian gelombang saat itu sekira 2 sampai 3 meter.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, tsunami yang tidak didahului dengan gempa bumi ini, kemungkinan besar terjadi akibat longsor bawah laut pasca-erupsi Gunung Anak Krakatau. Selain itu, juga bersamaan dengan gelombang pasang akibat bulan purnama.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Pukul 07.00 WIB, Senin (24/12), tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.

Hingga saat ini, BNPB masih melakukan pendataan terkait korban dan kerugian tsunami di Selat Sunda ini. BMKG juga masih menelusuri penyebab terjadinya tsunami. Warga pun diimbau untuk tetap waspada dan menjauhi daerah pesisir pantai.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close