
MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Jokowi memutuskan renegosiasi proyek kerja sama pesawat tempur KF-X/IF-X (Korea Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment). Itu adalah langkah realistisnya menyelematkan ekonomi.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto menyatakan langkah itu dilakukan mengingat kondisi ekonomi nasional terkini yang masih mengalami tekanan berat.
“Presiden memutuskan untuk renegosiasi tujuannya agar kewajiban Indonesia bisa lebih ringan, khususnya berkaitan dengan pembiayaan,” kata Wiranto di kantornya, Jakarta.
Menurut Wiranto pemerintah sudah membentuk tim khusus untuk membahas hal-hal yang bisa menjadi bahan negosiasi ulang tersebut. Dia berharap pembahasan tim itu tidak berlangsung hingga satu tahun.
Hal-hal yang menjadi titik penting bagi Indonesia adalah berkaitan dengan persentase cost sharing, development cost sharing, cost produksi, alih teknologi, keuntungan hak intelektual, pemasaran dan lain sebagainya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan restrukturisasi dan renegosiasi program kerja sama KF-X/IF-X itu merupakan upaya pemerintah untuk menghemat devisa negara.
Dalam program kerja sama pesawat tempur tersebut semua setorannya dibayar dalam bentuk valuta asing. Padahal mata uang dari negara-negara emerging market termasuk Indonesia masih mengalami tekanan yang luar biasa.
Maka Lembong mengapresiasi pengertian Pemerintah Korea Selatan yang mau melakukan negosiasi ulang. Pemerintah Indonesia pun, menurut Kepala BKPM, berupaya menjaga tidak ada dampak negatif terhadap sentimen investasi negeri ginseng itu terhadap Indonesia. (kris)