
MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menutup tahun 2018 dengan prestasi dan sejarah manis yang tak bisa dilupakan masyarakat Indonesia, khususnya di sektor Migas. Momen yang dimaksud adalah langkah Pemerintah Indonesia yang menguasai Freeport.
Asal generasi milenial tahu nih, sebenarnya tak cuma penguasaan Freeport semata. Selama 2018, Jokowi juga menggoreskan tinta prestasinya dengan membuka kembali blok gas raksasa Mahakam, dan Blok Rokan ke pangkuan ibu pertiwi.
Buat yang pengen tahu seperti apa perjalanan Jokowi mengukir prestasi di sektor migas ini, berikut kisahnya:
1.Menguasai Blok Mahakam

Soal blok Mahakam, Presiden Jokowi menegaskan blok ini sepenuhnya diberikan ke Pertamina pada 1 Januari 2018. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Tahun 2018, di Auditorium Tilangga, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jokowi mengatakan Blok Mahakam akhirnya kembali ke pelukan Ibu Pertiwi setelah 50 tahun dikelola asing. “Saya serahkan kepada Pertamina. Dulu kita satu persen saja enggak punya saham di situ, sekarang 100 persen. Ini berikan ke Pertamina,” kata Jokowi.
Semula Blok Mahakam dikuasai oleh PT Total E&P Indonesie (TEPI). Namun, kontrak mereka habis per 31 Desember 2017. Pemerintah tidak memperpanjang izin pengelolaan blok atau Wilayah Kerja Mahakam, di Kalimantan Timur itu, dan memilih mengambil alih pengelolaan tersebut, dengan menyerahkannya kepada PT Pertamina Persero.
2.Blok Raksasa Rokan

Pencapaian besar lainnya di era Presiden Joko Widodo di tahun ini untuk sektor energi yakni penguasaan blok Rokan. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar memutuskan Pertamina duduk sebagai operator di blok Rokan.
Pertamina mengambil alih blok yang saat ini masih dikelola oleh Chevron ini, setelah 2021, hingga 20 tahun mendatang. “Pemerintah lewat Menteri ESDM menetapkan pengelolaan blok Rokan mulai tahun 2021 selama 20 tahun ke depan akan diberikan kepada Pertamina” ujar Arcandra di Kementerian ESDM.
Penawaran Pertamina lebih ‘seksi’ ketimbang Chevron yang telah menguasai Blok Rokan selama 94 tahun. “Penawaran Chevron jauh di bawah penawaran yang diajukan Pertamina,” kata Arcandra lagi.
Sebagaimana diketahui, blok Rokan adalah blok tersubur di Indonesia. Berdasarkan data dari Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sampai April 2018 tercatat produksi minyak di blok Rokan mencapai 210.280,60 BOPD, dan produksi gas-nya sebesar 24,26 MMSCFD.
3.Kuasai Freeport

Kembalinya kekayaan negara dari Tambang Grasberg di Papua menjadi kado istimewa dari Kepala Negara. Divestasi saham PT Freeport Indonesia menjadi 51 persen milik negara sudah terealisasi.
“Hari ini merupakan momen yang bersejarah, setelah Freeport beroperasi di Indonesia sejak 1973. Dan kepemilikan mayoritas ini kita gunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. 51,2 persen sudah beralih ke PT Inalum (Persero) dan sudah lunas dibayar,” ujar Jokowi saat konferensi pers di Istana Negara, Jumat 21 Desember 2018.
Indonesia juga mengakuisisi PT Freeport Indonesia lewat holding BUMN Pertambangan, PT Inalum (Persero) dengan nilai mencapai 3,85 miliar dolar AS atau setara Rp 55,8 triliun. Untuk membeli 51% saham PT Freeport Indonesia ini, Inalum menerbitkan surat utang global senilai 4 miliar dolar AS, salah satu nilai terbesar sepanjang sejarah RI.
Dengan kesepakatan di atas, Indonesia kini memiliki kendali atas cadangan terbukti dan terkira di lapangan PTFI yang secara kasar bernilai Rp 2.400 triliun, yang terdiri dari 38,6 miliar pound tembaga, 33,8 juta ounce emas, dan 156,2 juta ounce perak.