News
Serapan Anggaran DKI Baru 54,7 Persen, Sebenarnya Anies Kerja Apa Sih?

MATA INDONESIA, JAKARTA – Entah apa saja yang dikerjakan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengelola anggaran daerahnya untuk pembangunan ibukota pada tahun ini.
Sampai memasuki November 2018 ini, serapan APBD DKI Jakarta baru menyentuh 54,7 persen saja atau Rp 41 triliun dari total Rp 75 triliun. Padahal waktu yang tersisa untuk melakukan penyerapan anggaran hanya tinggal 1,5 bulan lagi.
Anies pun membuat alasan bahwa kesulitan yang dialaminya adalah proses pembayaran yang berbelit. Akhirnya, APBD tak kunjung tampak terserap, padahal tahun anggaran baru sudah di depan mata.
“Yang mengerjakan (proyek) menagihnya di ujung saja sekaligus, daripada tiap 3 bulan. Itu jadi koreksi untuk sistem kita,” ujar Anies di Jakarta, Senin 11 November 2018.
Fakta lainnya, mengutip laman resmi milik DKI, publik.bapedadki.net, Senin 12 November 2018 menunjukkan seluruh penyerapan atau realisasi Belanja Langsung (BL) maupun Belanja Tidak Lansung (BTL) Pemprov DKI tidak ada yang mencapai target. Hebat bukan?
Anehnya, beda lagi alasan yang disampaikan Sekda DKI Jakarta, Saefullah. Menurutnya, kendala penyerapan anggaran kali ini adalah masalah banyaknya kegagalan lelang sejumlah proyek karena kontraktor kebanyakan tak mampu menyediakan spesifikasi yang dibutuhkan Pemprov DKI.
“Gagal lelang itu penyebabnya banyak, termauk gagal dari penyedia hingga gagal kontrak,” kata Saefullah di Jakarta, Sabtu 10 November 2018.
Sebagai tambahan informasi, ada 3 SKPD di DKI Jakarta yang serapannya paling renda dibanding instansi lainnya, yakni Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Pendidikan. (Ryan)