News
Sinergi Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Untuk Pencegahan Terorisme yang Maksimal.

MATAINDONESIA.ID, JAKARTA – Daerah perbatasan merupakan kawasan yang paling ideal bagi pelaku terori keluar masuk suatu negara secara ilegal.
Apalagi kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Kondisi itulah yang membuat pencegahan terorisme di kawasan perbatasan butuh pendekatan khusus.
“Daerah perbatasan memiliki ciri khas tersendiri karena menjadi perlintasan orang dan barang. Di sini harus ada pendekatan khusus, salah satunya adalah harus diperkuat pengamananya, baik itu oleh TNI maupun Polri. Apalagi rata-rata di kawasan perbatasan, petugas keamanannya minim,” ujar Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen. Pol. Ir. Hamli, Selasa (7/8).
Di daerah perbatasan seperti Morotai, lanjut Hamli, kelompok pelaku terorisme bisa melintas kapan saja untuk menyeberang ke negara tetangga. Barang-barang yang berkaitan dengan terorisme juga mudah diseberangkan. Hal itu pun diakui salah satu mantan kombatan Ali Fauzi Manzi, adik bomber bom Bali Amrozi, yang juga menjadi narasumber pada kegiatan tersebut.
“Ali Fauzi ini mantan kombatan di Mindanao. Kalau pulang dan pergi lewatnya di sini. Ia mengakui bahwa detonator yang digunakan bom Bali dibawa melintasi Morotai. Ini alasan kenapa di sini penting diadakan pencegahan terorisme. sekali lagi, kegiatan ini semata-mata untuk mencegah agar masyarakat tidak terpapar radikalisme dan terorisme,” imbuh Hamli.
Pendekatan khusus lainnya yang juga penting dilakukan di daerah perbatasan adalah peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini sesuai dengan informasi yang disampaikan Bupati Morotai, dibutuhkan sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah untuk pencegahan terorisme yang maksimal.
“BNPT akan berkoordinasi dengan lintas kementerian dan lembaga, akan kami sampaikan bahwa perekonomian dan kesejahteraan masyarakat harus diperhatikan,” jelas Hamli.