News
Jokowi: Siswa Indonesia Harus Jaga Persatuan, Jangan Mau Diadu Domba
Presiden Jokowi mengapresiasi kegiatan AKSI 2018 agar siswa dapat menyadari Indonesia adalah milik semua generasi bangsa.

MATA INDONESIA, BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan, karena Indonesia merupakan negara yang besar. Sebab isu-isu yang memecah belah masyarakat bisa datang dari dalam maupun luar negeri dan bisa juga dari kepentingan politik.
Demikian kata Jokowi saat membuka acara silaturahmi Apresiasi Kebangsaan Siswa Indonesia (AKSI) di Grand Mulya Resort and Convention Hotel, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu 10 Oktober 2018. AKSI adalah latihan kepemimpinan yang diikuti 340 siswa SMA dan 170 siswa SMK se-Indonesia yang terdiri atas ketua OSIS dan ketua seksi kerohanian.

Jokowi mengingatkan bahwa isu-isu negatif tersebut berbahaya karena merusak persatuan. “Apalagi anak-anakku semua pemimpin di sekolah masing-masing baik pemimpin rohaniwan, baik ketua OSIS, kalau tidak bisa mengajak teman-temannya melihat bahwa Indonesia beragam, maka akan berbahaya sekali.”

Dalam kondisi saat ini, Jokowi melihat banyak dari kepentingan politik, mulai pemilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden bisa membuat kita seperti terpecah-pecah. “Silakan milih A, B, silakan. Tapi jangan sampai antar teman enggak saling sapa. Waduh rugi,” ujar Jokowi.
Jokowi pun mencontohkan bagaimana suksesnya Asian Games yang baru saja berlangsung beberapa bulan lalu. Menurut Jokowi, suksesnya Asian Games tak lepas dari kekompakan para atlet dan kontingen, sehingga mampu melebihi target yang ditentukan.
“Coba lihat Asian Games, ketika bersatu kita bisa dapat 21 medali emas. Biasanya ranking 22, tapi kemarin ranking 4. Karena apa, karena kita bersatu. Kalau semua berpikir seperti itu, negara akan maju,” kata Jokowi.