OpiniSosial Budaya
4,5 Juta Mahasiswa Ikut Aksi Kebangsaan Lawan Radikalisme

Jakarta, MI – Pengamat Pendidikan Darmaningtyas mengatakan mahasiswa sering menjadi incaran kelompok penyebar radikalisme. Untuk itu, sejumlah cara dilakukan untuk mengikis pafam radikal di kampus, salah satunya dengan Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme di seluruh provinsi pada 28 Oktober mendatang
“4,5 juta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi akan mengikuti Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme.” kata Darmaningtyas, Selasa (17/10).
Darmaningtyas menilai aksi tersebut sebagai langkah yang tepat untuk menanamkan nasionalisme sekaligus membuang virus radikalisme. Ia juga mengimbau pemerintah, terutama Kementerian Riset dan Dikti, melakukan program pertukaran pelajar antara daerah.
Upaya itu, menurutnya, sangat tepat untuk menangkal radikalisme sekaligus menanamkan rasa nasionalisme dan kebinekaan kepada para pelajar maupun mahasiswa.
Ia menambahkan, lebih mudah menanamkan nasionalisme kepada generasi muda dengan mengalami hidup secara langsung di daerah lain ketimbang memberikan pemahaman melalui pembelajaran di kampus atau sekolah. “Mereka akan mencintai wilayah di mana mereka pernah tinggal karena mengetahui adat istiadat dan merasakan hidup di wilayah itu secara langsung,” ujarnya.
Dia mencontohkan, pemerintah bisa mengirimkan pelajar atau mahasiswa dari Pulau Jawa ke Papua atau sebaliknya untuk belajar selama enam hingga 12 bulan. Sebelumnya, panitia pengarah Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme Zainal Abidin mengatakan, aksi itu akan dihadiri lebih dari 3.000 pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia. (ENA)