News
Sutopo: Tak Ada Hubungan Bencana dengan Pemerintah Berkuasa, Ini Penyebabnya

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kata Sutopo Purwo Nugroho ini perlu diresapkan baik-baik bahwa segala bencana yang terjadi berasal dari ulah manusia yang kini kerap merusak alam. Bukan karena pemerintah yang berkuasa, meski jumlah bencana di era Jokowi jauh lebih sedikit dari era SBY.
“Urusan bencana adalah urusan kemanusiaan, tidak ada kaitannya era pemerintahan. Siapapun Presiden Indonesia pasti akan berhadapan dengan bencana,” kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin 31 Desember 2018.
Akibat rusaknya alam, seperti hutan semakin berkurang, lahan kritis meningkat, daerah aliran sungai bersih juga berkurang, maka akan memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi seperti hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi. Otomatis rusaknya lingkungan tadi menyebabkan meningkatnya bencana hidrometologi.
Menurut Pak Topo, bencana alam terjadi sejak sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga kini Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Menurut catatannya, di masa kepemimpinan SBY dari November 2004 hingga Oktober 2014 tercatat ada 12.820 bencana di Indonesia dan 181.045 orang meninggal dunia. Sementara zaman Pak Jokowi ada 9.957 bencana dan 6.170 orang meninggal dunia dalam kurun waktu November 2014 hingga 27 Desember 2018. (Nefan Kristiono)