HeadlineNews

Tahun Babi Tanah, Perekonomian Melambat Tapi Cenderung Stabil

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tahun babi tanah 2019 merupakan tahun yang kurang harmonis atau dengan kata lain aka nada konflik antara elemen tanah dan air. Hal itu diungkapkan oleh Principal Consultant-Feng Shui Consulting Indonesia Yulius Fang.

Ia mengatakaan sifat positif dari elemen tanah yang stabil, cenderung cari aman, sabar dan tanggung jawab akan berlawanan dengan sifat negatif dari air yang gelisah, khawatir, pesimis, santai, ceroboh, tantangan, takut, nafsu, sensitif dan emosi.

Artinya, di tahun babi tanah kondisi ekonomi akan cenderung stabil, lambat dan santai, namun di dalamnya ada sedikit pertumbuhan, dinamisme, disertai adanya resiko, tantangan dan kegelisahan.

Namun, jika dilihat dari prospek ekonomi Indonesia tahun 2019, ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengalami perlambatan. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada di angka 5,0 persen hingga 5,2 persen. Indonesia juga akan berada di posisi yang kurang aman, karena imbas dari faktor global dan faktor domestik, yaitu pemilihan presiden 2019.

Lebih lanjut ia mengatakan di tahun babi tanah, potensi defiasi juga diperkirakan bisa muncul di tengah ekonomi yang sedangan mengalami perlambatan, karena masyarakat akan lebih cenderung cari aman dan berhati-hati.

Serta yang perlu diperhatikan oleh pemerintah di tahun babi tanah ini ialah, potensi pengangguran yang kemungkinan akan bertambah banyak dari tahun sebelumnya, dan juga permasalahan demo buruh berpotensi akan meningkat.

“Disarankan juga pemerintah akan lebih menggalakkan ekspor, memberikan lebih banyak insentif, meningkatkan ekonomi kreatif dan UKM,” ujar Yulius.

Sedangkan dari sisi prospek bisnis tahun 2019. Elemen yang bagus untuk semester pertama ialah kayu dan api. Dan elemen yang kurang bagus ialah dari elemen air. Maka dari itu, perlu adanya pengawasan ekstra dan hati-hati dalam sektor usaha pariwisata, transportasi, shipping, komunikasi, media massa dan sektor lain yang berkaitan dengan elemen air.

“Tahun ini elemen yang bagus ialah elemen kayu. Filosofi dari elemen kayu itu sendiri merupakan sebagai solusi untuk memecah kebuntuan atau pelambatan ekonomi,” ujarnya.

Yulius menambahkan, filosofi dari kayu ialah bahwa pohon akan selalu tumbuh ke atas, tidak peduli tantangannya akan seperti apa, pohon akan terus tumbuh, daun-daunnya dan akarnya akan mengeluarkan jaringan dan sel-sel baru. Maka hal itu jika dikaitkan dengan bisnis, bisnis tersebut akan tetap bisa eksis dan survive di tengah kondisi ekonomi yang seperti sekarang ini.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close