Gaya Hidup
Tak Perlu Pintar, Ini Kriteria Karyawan Menurut Jack Ma

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pintar selalu menjadi patokan perusahaan untuk merekrut seorang pegawai. Namun, berbeda halnya dengan CEO perusahaan Alibaba Grup Jack Ma yang mengaku salah ketika merekruit pegawai karena kepintarannya.
Menurutnya, ketika membangun perusahaan digital yang sekarang tengah maju dan berkemang, dia hanya memiliki modal 5 juta dolar AS. Dirinya saat itu merekrut banyak Vice President dari perusahaan multinasional. Salah satu VP memberi proposal tentang rencana marketing tahun berikutnya.
Ternyata rencana itu memakan ongkos sekitar 12 juta US dolar, jauh lebih tinggi dari kemampuan anggaran Alibaba. Rupanya, sang VP belum pernah melakukan rencana bisnis dengan rencana anggaran di bawah 10 juta dolar AS.
Hal itu memberi pelajaran berharga bagi Ma dengan mengibaratkan pegawai tersebut seperti mesin pesawat Boeing 747 tapi dipaksa masuk traktor. Sejak itu dirinya membuat aturan untuk merekrut karyawan menghindari orang terbaik atau pakar. .
“Aku benci merekrut pakar karena tidak ada pakar masa depan, mereka selalu pakar masa silam. Tidak ada orang terbaik. Orang terbaik selalu ada di perusahaan kalian, kalian lah yang melatih mereka menjadi yang terbaik,” katanya.
Dalam buku ‘Alibaba: The House That Jack Ma built’ yang ditulis Duncan Clark, Ma disebutkan malah tidak merekrut orang terpintar di sekolah. Dijelaskannya kalau mereka yang sangat pintar saat kuliah misalnya, justru akan merasa frustrasi kalau menghadapi kesulitan di dunia nyata.
Kepintaran memang penting, tapi juga emotional quotient agar karyawan bisa menjadi pemimpin dan pemain tim. “Kalian harus punya EQ untuk bekerja dengan orang lain dan IQ sehingga kalian tahu apa yang kalian lakukan,” katanya.
Terakhir, calon karyawan harus bersifat optimis. Sebagai entrepreneur, jika kalian tidak optimis, maka berada dalam masalah. Jadi orang yang dipilih harus optimis. (Tiar Munardo)