
MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Indonesia memastikan proyek pembuatan pesawat tempur canggih Korean Fighter Xperiment atau Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) terus berlanjut. Hal itu dibuktikan pasca Kementerian Pertahanan mentransfer biaya pembuatan pesawat generasi 4.5 itu ke Korea Aerospace Industries (KAI).
KAI sendiri telah mengkonfirmasi telah menerima pembayaran sebesar KRW132 miliar atau 118 juta dolar AS dari Indonesia. Pembayaran ini sekaligus menghilangkan kekhawatiran publik akan dihentikannya program pengembangan KFX.
Rencananya, 150 insinyur dan teknisi dari Indonesia akan dikirim ke Korea Selatan pada tahun ini. Sebelumnya, KAI mengklaim awalnya hanya 28 insinyur Indonesia yang terlibat, tetapi jumlah ini telah meningkat menjadi 72 orang.
Sementara seorang pejabat KAI yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, “Kami akan melakukan yang terbaik untuk memimpin program KFX dengan sukses melalui kerjasama. dengan Indonesia.”
KAI mengatakan pembayaran dari Indonesia diterima setelah keterlibatan diplomatik yang berhasil antara kedua negara dalam beberapa bulan terakhir. Upaya diplomasi ini telah memperkuat proyek pengembangan bersama KFX dan upaya kolaborasi industri pertahanan yang lebih luas antara Korea Selatan dan Indonesia.

Sebelumnya Indonesia menghentikan pembayaran untuk mendukung proyek pengembangan pesawat tempur karena terkendala fiskal. KAI menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk berinvestasi sekitar KRW 1,7 triliun atau setara 20 persen dari total pengembangan program KFX.
Asal tahu saja, pesawat jet tempur KFX/IFX bakal dilengkapi 9 teknologi terbaru. Yakni electronically scanned array (AESA) radar, infrared search and track (IRST), electronic optics targeting pod (EOTGP), dan Radio Frequency Jammer, yang diperoleh dari Eropa. Sedangkan lima teknologi lainnya berasal dari Korea kerja sama Indonesia.
KFX/IFX merupakan pesawat semi siluman generasi 4.5, yang hanya dikembangkan hingga mencapai prototipe. Dari enam prototipe yang akan dihasilkan, satu bakal diserahkan pada Indonesia.