News
Tiga Tugas Terpenting Ulama Menurut Kiai Ma’ruf Amin

MATA INDONESIA, TASIKMALAYA – Pada acara Halaqah Alim Ulama dan Silaturrahim Pengasuh Pondok Pesantren se-Jawa Barat yang digelar di Ponpes Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Senin 22 Oktober 2018. Kiai Ma’ruf Amin dalam tausiyahnya menyampaikan tiga tugas utama para ulama di Indonesia.
Pertama menurut Kiai Ma’ruf, tugas ulama adalah menyiapkan generasi penerus yang dapat melanjutkan dakwah untuk membangun Indonesia ke depannya.
“Jika tidak ada lagi orang alim yang meneruskan dakwah, maka bisa-bisa kita akan melahirkan pemimpin yang bodoh,” ujar calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01 ini.
Kedua, ulama menurut Kiai Ma’ruf harus mampu menjaga agama dan negara dengan membangun kemaslahatan serta menghilangkan kerusakan yang mengancam unsur-unsur kebangsaan.
“Untuk menjaga agama dan negara, ulama perlu sebuah wadah. Misalnya berhimpun di Nahdlatul Ulama untuk memulai gerakan kebangkitan bagi Tanah Air,” kata Kiai Ma’ruf.
Selanjutnya, ketiga, ulama harus mampu membangun kesejahteraan umat dan menghilangkan kemiskinan sebagai permasalah besar Indonesia yang belum tuntas sejak lama.
Pengentasan kemiskinan ini turut menjadi alasan Kiai Ma’ruf mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pilpres 2019. Menurutnya, berjuang di jalur struktural dapat memberi ruang pengabdian yang lebih luas untuk umat.
Halaqah Alim Ulama tersebut merupakan rangkain kegiatan Peringatan Hari Santri 2018 yang digelar PBNU di Tasikmalaya.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Peringatan Hari Santri 2018, KH Marsudi Syuhud mengajak kepada para ulama dan kiai se-Jawa Barat untuk mengantarkan Kiai Ma’ruf sebagai pemimpin bangsa, sehingga bisa memuliakan para ulama. (Awan)