HeadlineViral

TKN Jokowi-Ma’ruf: Politik kebohongan = Jangan Berargumen Tanpa Data

Itu sindiran halus kepada semua warga negara Indonesia.

MATA INDONESIA, JAKARTA – Istilah “politik kebohongan” yang diungkapkan Presiden Jokowi di Resepsi Puncak HUT ke-54 Partai Golkar mengingatkan kita semua agar jangan berargumen tanpa data. Itu sindiran halus kepada semua warga negara Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding menjelaskan makna istilah tersebut.

“Ya saya kira iya (sindiran), supaya itu dikurangi, dihilangkan. Mari kita berdemokrasi secara baik, adu gagasan, adu jejak rekam, adu program, adu visi misi,” kata  politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut di Jakarta.

Dia bahkan tak segan menyebut Sandiaga Uno, calon wakil presiden nomor urut 02 sebagai salah satu yang melakukannya. Banyak argumen dilontarkan tanpa data jelas.

Salah satunya adalah isu tempe setipis kartu ATM akibat anjloknya nilai tukar rupiah, begitu juga membandingkan harga nasi ayam yang lebih murah di Singapura daripada Jakarta, dan menyatakan sulitnya lapangan kerja sekarang.

Menurut Karding Pemerintah Jokowi sudah menjalankan programnya dengan baik. Hasilnya pun positif. Karena itu, ia mengimbau Sandiaga agar melengkapi pernyataannya dengan data.

Menurut dia pemimpin tak bicara tanpa data sebab hal itu akan berbahaya bagi bangsa. Data harus dari lembaga yang kita setujui bersama bukan asumsi pribadi.(kris)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close
Close