
MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani belum bisa terlalu lega meskipun beberapa hari ini rupiah terus menguat dan menunjukkan tren positif, bahkan terkuat di Asia. Ia pun meminta semua pihak tetap berhati-hati karena kondisi global masih terus bergejolak.
“Menko, menteri lainnya, BI, OJK semua harus tetap hati-hati dalam suasana seperti ini dan tetap punya fleksibilitas yang disiapkan,” kata Sri Mulyani di Jakarta, 9 November 2018.
Namun, Menkeu memastikan bahwa gejolak global tak menggoyangkan pondasi ekonomi Indonesia yang berada pada pertumbuhan di level 5 persen dengan tingkat inflasi yang rendah.
Menkeu Sri juga menyebut postur APBN Indonesia terus menunjukkan kondisi yang makin sehat dan kredibel saat ini.
“Kita tekan defisit, belanja produktif dan sektor riil semakin maju diukur dari penerimaan pajak,” ujar Sri Mulyani.
“Selain itu, supaya rupiah tetap positif, kita harus suarakan ke investor bahwa ekonomi kita berada pada kondisi yang baik,” kata Menkeu Sri menambahkan.
Dua hari sebelumnya, rupiah sempat menguat pada level Rp 14.500-an per dolar AS, menjadi penguatan tertinggi di Asia. Namun, hari ini, rupiah kembali melemah di level Rp 14.619 per dolar AS. Meskipun, kondisi tersebut masih terbilang aman dan stabil. (Ryan)